Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Paperocks Indonesia Tbk (PPRI) resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (8/8). Harga saham emiten dengan kode PPRI ini dibuka sempat melejit 33,57% ke level Rp187 pada perdagangan perdananya.
Namun, hingga pukul 11.30 WIB, harga saham PPRI berada pada level Rp 119 per saham atau turun 15% dari harga IPO Rp 140 per saham. Saham PPRI terkena auto rejection bawah (ARB).
PPRI menawarkan sebanyak-banyaknya 275 juta saham atau setara dengan 25,58% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dari IPO, PPRI meraup dana Rp 38,50 miliar.
Direktur Utama PPRI Catur Jatiwaluyo mengatakan, seluruh dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk modal kerja PPRI. Termasuk membiayai persediaan seperti persediaan papercup, paperbowl, paperbag, dan paper wrap dan biaya operasional (beban penjualan dan beban umum dan administrasi).
Baca Juga: Paperocks Indonesia (PPRI) Gelar IPO, Bidik Dana Segar Rp 41 Miliar
Lebih lanjut, Catur mengatakan berdasarkan data Indonesia Packaging Federation (IPF), pada tahun 2021 pertumbuhan kemasan di Indonesia naik sebesar 3%-4% dengan nilai produksi kemasan berkisar Rp 102-105 triliun. Hal ini dipengaruhi adanya pembatasan pandemi dan kenaikan harga bahan baku.
Sedangkan di 2022, produksi kemasan lokal ditaksir tumbuh 5% dengan nilai produksi Rp 107,1-110,2 triliun. Dengan pertumbuhan yang ditargetkan hingga 6% pada 2023, nilai produksi kemasan akan mencapai Rp 116,8 triliun di akhir tahun nanti.
Listing Paperocks Indonesia menandai babak baru sebagai perusahaan publik. Dengan produk-produk PPRI yang ramah lingkungan, PPRI menawarkan masyarakat untuk berinvestasi di perusahaan yang ikut mendukung gerakan green economy yang berkelanjutan.
Baca Juga: Siap-Siap, Ini 10 Perusahaan yang Sedang Gelar IPO di Awal Agustus 2023
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News