Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah saham-saham emiten di dalam indeks IDX High Dividend terpantau melemah dalam seminggu terakhir setelah membagikan dividen.
Misalnya, PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) yang membagikan dividen pada 18 April 2023. Total nilai pembagian dividen sebesar US$ 474,63 juta atau Rp 7,06 triliun. Artinya, dividen tunai kepada pemegang saham pada tahun buku 2022 sebesar Rp 6.416 per saham.
Meskipun tercatat naik 1,19% hari ini (23/6), harga saham ITMG masih cenderung berada di zona merah. Melansir RTI, harga saham ITMG turun 8,20% seminggu terakhir dan turun 24,46% dalam sebulan.
Baca Juga: Rekomendasi Saham Emiten MNC Group Usai Sempat Naik Seminggu Terakhir
Lalu, PT United Tractors Tbk (UNTR) membagikan dividen pada 12 Mei 2023. Total nilai pembagian dividen sebesar Rp 6.185 per saham atau Rp 22,5 triliun dari laba tahun buku 2022.
Secara saham, kinerja UNTR hari ini memang naik 2,62% dari kemarin. Namun, dalam seminggu UNTR tidak mencatatkan return dan tercatat turun 18,94% dalam sebulan.
Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei mengatakan, emiten yang membagikan dividen, terutama jika presentase dividend yield besar (di atas 7%), biasanya akan mengalami auto reject bawah (ARB) pada saat ex date.
“Sebab, biasanya sebelum pembagian dividen juga harga saham mereka sudah naik terlebih dahulu,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (23/5).
Terkait kinerja ITMG dan UNTR di tahun 2023, Jono melihat, kinerja emiten batubara akan mengikuti pergerakan harga acuan batubara dunia (Newcastle).
“Sehingga, investor harus memperhatikan sentimen yang dapat mempengaruhi harga acuan tersebut jika ingin memilih sektor batubara,” tuturnya.
Baca Juga: Cermati Rekomendasi Teknikal Saham: JSMR, MIDI, dan MIKA untuk Rabu (24/5)
Selain dari musim dividen, sentimen positif untuk harga saham emiten batubara adalah kinerja keuangan perusahaan.
“Sementara, sentimen negatif masih dari proyeksi bahwa kebutuhan batubara akan berkurang, karena akan digantikan dengan sumber energi terbarukan,” ungkapnya.
Untuk jangka panjang, emiten tambang dan perbankan juga patut untuk diperhatikan, seperti BJBR dan BJTM. Jono melihat BJBR dan BJTM memiliki track record kinerja baik dan biasanya membagikan dividend yield yang menarik juga.
Jono pun merekomedasikan Wait and See untuk BJBR dengan target harga terdekat Rp 1300 per saham dan UNTR dengan target terdekat Rp 27000 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News