Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk(GIAA) berhasil mengantongi laba bersih sebesar US$ 27,7 juta atau setara dengan Rp 368,7 miliar di semester I 2015.
Berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan perseroan, Rabu (29/7), laba bersih semester I atau laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke entitas induk ini tumbuh pesat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Maklum selama semester I 2014, perseroan menderita rugi senilai US$ 203,02 juta.
Alhasil, laba per saham atau earning per share (EPS) emiten maskapai penerbangan pelat merah ini tercatat sebesar US$ 0,00107. Sebelumnya, tercatat rugi sebesar Rp 0,00869 per saham.
Bangkitnya perseroan dari derita kerugian lantaran menurunnya beban perseroan baik beban usaha maupun beban keuangan.
Sementara pendapatan usaha GIAA hanya tumbuh tipis yakni 4,7% dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 1,76 miliar. Selama paruh pertama, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar US$ 1,84 miliar atau setara dengan Rp 2,44 triliun.
Pendapatan ini bersumber dari penerbangan berjadwal sebesar US$ 1,6 miliar, penerbangan tidak berjadwal US$ 58,08 juta dan pendapatan lain-lain US$ 174,05 juta.
Beban usaha emiten BUMN ini turun 9,1% menjadi US$ 1,79 miliar dari sebelumnya US$ 1,97 miliar. Ini terutama ditopang oleh penurunan beban operasional penerbangan dari US$ 1,19 miliar menjadi US$ 1,05 miliar. Sedangkan beban keuangan turun 12% menjadi US$ 34,3 juta.
Per akhir Juni 2015, total aset GIAA tercatat sebesar US$ 3,2 miliar naik dari US$ 3,11 miliar pada periode akhir Desember 2014. Jumlah liabilitas perseroan naik dari US$ 2,23 miliar menjadi US$ 2,31 miliar.
Sementara jumlah kas dan setara kas per 30 Juni 2015 tercatat sebesar US$ 463,9 juta atau naik dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 372,8 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News