kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.524.000   9.000   0,59%
  • USD/IDR 16.200   -100,00   -0,62%
  • IDX 7.163   83,30   1,18%
  • KOMPAS100 1.069   11,81   1,12%
  • LQ45 837   10,56   1,28%
  • ISSI 216   0,73   0,34%
  • IDX30 429   5,85   1,38%
  • IDXHIDIV20 517   5,46   1,07%
  • IDX80 122   1,47   1,22%
  • IDXV30 126   0,22   0,17%
  • IDXQ30 143   1,38   0,97%

Semester I 2008, Penjualan Bersih Indofood Melonjak 53,8%


Jumat, 29 Agustus 2008 / 10:42 WIB
Semester I 2008, Penjualan Bersih Indofood Melonjak 53,8%


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sepertinya, paruh pertama 2008 merupakan periode yang menggembirakan bagi PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Sebab, perusahaan makanan ini membukukan kinerja yang gemilang. Hal itu dapat dilihat dari kinerja keuangan perseroan selama semester pertama tahun ini, yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2008.

Asal tahu saja, pada semester I 2008, Indofood mencatatkan penjualan bersih konsolidasi sebesar Rp18,92 triliun. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 53,8% dari periode sama tahun lalu yang hanya mencapai Rp12,30 triliun.

Kontribusi penjualan disumbang oleh Kelompok Usaha Strategis (Grup) Produk Konsumen Bermerek yang terdiri dari divisi mi instan, penyedap makanan, makanan ringan, serta nutrisi dan makanan khusus. Kelompok usaha itu membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 30,3%.

Selain itu, kontribusi penjualan juga datang dari Grup Bogasari, agribisnis, dan distribusi yang mencatatkan pertumbuhan penjualan masing-masing sebesar 42,3%, 137,4%, dan 28,5% sepanjang paruh pertama 2008 ini.

Adanya pertumbuhan penjualan tersebut secara otomatis ikut mendongkrak laba kotor emiten berkode saham INDF ini. Pada semester I 2008, laba kotor mengalami peningkatan sebesar 88,9% menjadi Rp4,87 triliun. Sementara, laba bersih INDF meningkat dari Rp 367,18 miliar menjadi Rp 827,45 miliar.

Menurut Anthoni Salim, Direktur dan CEO Indofood, tingginya tingkat inflasi yang dipicu kenaikan harga komoditas dan bahan bakar minyak pada semester I 2008 ikut mempengaruhi penurunan permintaan atas produk-produk tertentu. “Soalnya, daya beli konsumen semakin menurun, khususnya untuk segmen menengah ke bawah,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×