Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tidak semua emiten mengagendakan penundaan atau restrukturisasi utang imbas dari pandemi Covid-19. Salah satunya, emiten pelat merah PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).
Direkur Keuangan Semen Indonesia Group, Doddy Sulasmono Diniawan menjelaskan, pihaknya tidak berencana menunda atau melakukan restrukturisasi kewajiban utang. Sampai saat ini, SMGR juga sudah melunasi kewajiban yang jatuh tempo tepat waktu. "Kami memiliki likuiditas yang memadai. Kami juga masih memiliki standby facility yang cukup yang bisa digunakan sewaktu-waktu," ujar Doddy, Jumat (8/5).
Baca Juga: Emiten BUMN Ajukan Penundaan Pembayaran Utang
Berdasarkan laporan keuangan SMGR tahun buku 2019, SMGR masih memiliki saldo fasilitas utang sebesar Rp 28 triliun. Ini berasal dari saldo fasiitas pinjaman bank, obligasi dan sewa pembiayaan yang belum terpakai.
Adapun SMGR telah menggunakan seluruh fasilitas tersebut senilai Rp 33,95 triliun sepanjang tahun lalu.
SMGR juga masih memiliki arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi senilai Rp 5,61 triliun. Sedangkan total arus kas pada akhir 2019 sebesar Rp 3,95 triliun.
Baca Juga: Hari Ini Mentok Auto Reject Atas, Saham SMCB Sudah Naik Sejak Akhir Maret
SMGR memiliki kewajiban yang akan jatuh tempo tahun ini. Salah satunya, fasilitas pinjaman dari BNI senilai Rp 4,93 triliun yang akan jatuh tempo pada 26 September tahun ini.
Doddy tak menampik, tidak ada sektor yang terbebas dari pandemi. Meski begitu, dampaknya tidak terlalu signifikan di industri semen.
Sepanjang kuartal pertama kemarin, konsumsi semen nasional tercatat sebesar 14,9 juta ton atau mengalami penurunan 4,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Volume penjualan tumbuh positif, simak rekomendasi saham Semen Indonesia (SMGR)
Sedangkan, penjualan SMGR di periode tersebut sebesar 7,9 juta ton. Jumlah ini meningkat 4,7% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
“Selain menjaga pasar semen dalam negeri, kami terus menggenjot penjualan melalui pasar ekspor. Kuartal pertama kemarin, total ekspor SMGR mencapai 1 juta ton atau tumbuh 23,2% dibandingkan tahun lalu”, terang Doddy.
Sehingga, diharapkan kegiatan usaha dan keuangan SMGR bisa tetap terjaga dengan baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News