kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Volume penjualan tumbuh positif, simak rekomendasi saham Semen Indonesia (SMGR)


Rabu, 22 April 2020 / 21:18 WIB
Volume penjualan tumbuh positif, simak rekomendasi saham Semen Indonesia (SMGR)
ILUSTRASI. Buruh mengangkut sak semen di sebuah gudang penyimpanan di kawasan Kapuk Peternakan, Jakarta


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kondisi industri semen yang oversupply dan sentimen penyebaran virus Corona (Covid-19), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) masih mampu mencatatkan kinerja yang ciamik.

Mengutip laporan penjualan, SMGR berhasil menjual 3,09 juta ton semen pada Maret 2020, naik tipis dari penjualan Februari 2020 yang sebesar 2,91 juta ton. Ini merupakan penjumlahan dari penjualan Semen Indonesia ,PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB), dan Thang Long Cement Joint Stock Company (TLCC).

Bila diakumulasikan, sepanjang kuartal I-2020 SMGR telah menjual 9,36 juta ton semen, naik 7.04% secara year-on-year (yoy).

Selain itu, SMGR juga masih mengukuhkan posisinya sebagai top leader dengan penguasaan pasar (market share) 52,9% dari total konsumsi nasional.

Baca Juga: Kinerja Semen Indonesia (SMGR) terdampak corona, simak penjelasan analis

Analis Mirae Asset Sekuritas Mimi Halimin mengatakan, sebelum kasus Covid-19 menyeruak di Indonesia, awalnya volume total penjualan konsolidasian SMGR diprediksi akan tumbuh moderat sekitar 3% secara year-on-year (yoy) di akhir 2020.

Namun, perkembangan pandemi saat ini akan sangat mempengaruhi permintaan semen. Volume penjualan domestik SMGR (tidak termasuk TLCC) hanya mencapai 2,5 juta ton (-9,5% yoy).

Dalam kondisi saat ini, Mimi menilai banyak proyek properti dan infrastruktur yang kemungkinan besar akan tertunda, sehingga akan mengurangi permintaan semen.

“Kami merevisi estimasi volume penjualan, dan saat ini kami memperkirakan total volume penjualan semen SMGR secara konsolidasian turun menjadi sekitar -0,7% secara yoy pada akhir 2020,” tulis Mimi dalam riset, Rabu (22/4).

Mimi juga menurunkan proyeksi perkiraan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih SMGR pada tahun ini, menimbang adanya potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi di tengah berlanjutnya kondisi oversupply.

Mimi memperkirakan pendapatan SMGR tahun ini mencapai Rp 40 triliun (-0,8% yoy) dengan laba bersih diperkirakan akan tumbuh sebesar 21,2% menjadi Rp 2,9 triliun.

Mimi merekomendasikan buy saham SMGR dengan target harga Rp 9.400 per saham. Target harga ini diturunkan dari semula Rp 14.700 per saham dengan menimbang meningkatnya risiko dan volatilitas yang lebih tinggi di pasar.

Baca Juga: Penjualan Semen Indonesia (SMGR) di kuartal I-2020 tembus 9,36 juta ton

Pada penutupan perdagangan hari ini, saham SMGR ditutup menguat 16,95% ke level Rp 6.900 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×