kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,47   -2,07   -0.23%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Selesaikan pembangunan gudang, Enseval Putera (EPMT) sudah serap capex Rp 150 miliar


Selasa, 22 September 2020 / 09:44 WIB
Selesaikan pembangunan gudang, Enseval Putera (EPMT) sudah serap capex Rp 150 miliar
ILUSTRASI. Gudang milik PT Enseval Putera Megatrading Tbk


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Agenda ekspansi PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT) masih terus berjalan meski ada pandemi virus corona. Buktinya, anak usaha PT Kalbe Farma Tbk tersebut telah merampungkan pembangunan fasilitas gudang anyar.

Untuk penyelesaian pembangunan fasilitas gudang yang terletak di Greenland International Industrial Complex (GIIC) Kota Deltamas, Jawa Barat ini, EPMT telah menggunakan dana belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 150 miliar hingga Juni 2020.

“Secara fisik pembangunan sudah selesai dan siap operasional saat ini,” kata Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius  kepada Kontan.co.id, Jumat (18/9).

Fasilitas gudang anyar di Deltamas ini berada di atas lahan seluas 5 hektar (ha). Fasilitas tersebut terdiri atas pusat distribusi perusahaan seluas 11.104 m2 dengan kapasitas 13.500 pallet, dan gudang bahan baku seluas 12.914 m2 yang memiliki kapasitas 17.800 pallet untuk entitas anak perusahaan, yakni Global Chemindo Megatrading.

Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) tambah modal ke anak usaha

Sebelumnya, EPMT telah memiliki 2 pusat distribusi berupa gudang besar yang berada di Jakarta dan Surabaya. Masing-masing cabang memiliki gudang dan armada pengiriman serta personil lengkap guna menunjang kegiatan operasional dan keperluan pihak prinsipal serta pelanggan. 

Berdasarkan laporan tahunan perusahaan di tahun 2019, total kapasitas pallet perusahaan di seluruh gudang, baik gudang di pusat distribusi maupun gudang cabang perusahaan sudah mencapai sekitar 130.000 pallet. Dus, dengan adanya fasilitas gudang anyar di Deltamas, maka total kapasitas pallet perusahaan mencapai 161.300 pallet.

Vidjongtius bilang, kehadiran fasilitas gudang anyar akan meningkatkan kecepatan distribusi produk ke rumah sakit maupun konsumen ritel lainnya. Hitungannya, dampak positif tersebut akan mulai terasa di kuartal keempat tahun ini.

Meski begitu, karena tidak beroperasi selama setahun penuh, Vidjongtius memperkirakan dampak operasionalisasi fasilitas gudang anyar di Deltamas terhadap kinerja belum akan terlalu signifikan pada tahun ini. 

Ke depannya, EPMT masih memiliki agenda ekspansi lainnya, yaitu membeli lahan untuk memperluas di sejumlah area-area yang saat ini belum dijangkau secara maksimal oleh perusahaan seperti misalnya Sumatera, Kalimantan, dan Papua. 

Nantinya, lahan-lahan baru tersebut akan dimanfaatkan untuk menambah cabang baru ataupun gudang, bergantung kepada kebutuhan yang ada pada tahun depan. Adapun saat ini EPMT dan entitas anak telah memiliki 76 cabang yang tersebar dari Banda Aceh sampai ke Jayapura.

Vidjongtius tidak membeberkan berapa luas lahan yang ingin dibeli. Yang terang, dia memproyeksi bahwa perusahaan masih akan menyerap dana capex sekitar Rp 50 miliar lagi untuk membiayai investasi tersebut di paruh kedua tahun ini.

Menyoal kinerja, Vidjongtius mengaku masih belum bisa menaksir proyeksi kinerja sampai akhir kuartal III-2020 maupun hingga tutup tahun nanti. Yang pasti, EPMT akan memaksimalkan pemanfaatan aplikasi platform digital EMOS (Electronic Mobile Order System) untuk menggenjot kinerja. 

Baca Juga: Anak usaha Kalbe Farma (KLBF) alihkan kepemilikan aplikasi distribusi produk

Asal tahu, EMOS merupakan platform aplikasi pemesanan produk secara digital yang diluncurkan oleh perusahaan pada tahun 2016 lalu. Melalui aplikasi tersebut, pelanggan dapat melakukan pemesanan produk secara langsung dan cepat, baik melalui aplikasi EMOS di android system maupun melalui website. 

Tidak hanya itu, pelanggan juga dapat memperoleh informasi soal status pemesanan, ulasan rincian transaksi, informasi piutang, unggah surat pesanan, dan juga informasi faktur pajak. 

Sejak diluncurkan pada tahun 2016, saat ini EMOS sudah digunakan oleh berbagai channel penjualan seperti apotek, rumah sakit, klinik, toko obat, mini market, toko susu, toko perlengkapan bayi dan toko kelontong yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

Sepanjang Januari - Juni 2020 lalu, EPMT mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 11,50 triliun, naik 4,50% dibanding realisasi penjualan bersih periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 11 triliun.

Secara terperinci, realisasi penjualan bersih yang didapat di enam bulan pertama tahun ini terdiri atas penjualan segmen obat-obatan sebesar Rp 4,72 triliun, barang konsumsi Rp 5,10 triliun, dan segmen lainnya Rp 1,66 triliun.

Seirama dengan kenaikan penjualan neto, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih perusahaan tumbuh 2,50% secara tahunan dari semula Rp 314,22 miliar di semester I 2019 menjadi Rp 322,05 miliar di semester I 2020.

Selanjutnya: Peluang bisnis industri farmasi tetap positif saat pandemi virus corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×