kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kalbe Farma (KLBF) tambah modal ke anak usaha


Senin, 29 Juni 2020 / 22:01 WIB
Kalbe Farma (KLBF) tambah modal ke anak usaha
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) Vidjongtius dalam konferensi pers RUPST KLBF yang digelar secara online, Senin (18/5).Tertekan pandemi Covid-19, Kalbe Farma berharap pada grup produk ini. Foto: DOK Kalbe Farma)


Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk menambahkan modal ditempatkan dan modal disetor ke entitas anaknya, PT Emos Global Digital (EGD). Emiten farmasi berkode KLBF itu menyuntikkan modal hingga Rp 11,5 miliar.

EGD merupakan perusahaan yang sahamnya dimiliki langsung oleh KLBF hingga 16.250 lembar. Sementara itu, KLBF juga punya kepemilikan tidak langsung hingga 8.750 unit saham melalui PT Enseval Putera Megatrading (EPMT).

Adapun masing-masing saham bernilai Rp 1 juta. Sehingga, jumlah saham keseluruhan mencapai Rp 25 miliar.

Baca Juga: Pemerintah bakal beri diskon PPh 3%, ini tanggapan sejumlah emiten

Dengan adanya penambahan ini, modal yang dimiliki EGD menjadi Rp 36,5 miliar. Adapun komposisi kepemilikannya juga berubah,  KLBF menguasai 16.425 unit saham atau Rp 16,425 miliar. Dengan kata lain, KLBF memiliki 45% saham EGD.

Sementara, sebesar 55% lainnya atau 20.075 unit saham dimiliki oleh EPMT. Ini setara Rp 20,08 miliar.

Adapun kejadian ini tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, ataupun kelangsungan usaha KLBF.

Berdasar catatan Kontan.co.id, EGD merupakan perusahaan yang didirikan ada  November 2019. Anak perusahaan ini disiapkan untuk mengembangkan aplikasi distribusi produk kesehatan antar bisnis atau B2B.

Baca Juga: Emiten properti tak dapat diskon PPh 3%? Begini kata pelaku usaha

Adapun per bulan Mei 2020 yang lalu, EGD menerima pengalihan kepemilikan aset tak berwujud berupa aplikasi penyedia layanan distribusi produk farmasi dan kesehatan dari EPMT. Nilai pengalihan aplikasi bernama EMOS itu mencapai Rp 12,1 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×