kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.779   -19,00   -0,12%
  • IDX 7.470   -9,22   -0,12%
  • KOMPAS100 1.154   0,14   0,01%
  • LQ45 915   1,41   0,15%
  • ISSI 226   -0,75   -0,33%
  • IDX30 472   1,48   0,31%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,97   0,69%
  • IDXQ30 158   0,51   0,33%

Selama Bulan April 2023, Reksadana Saham Bukukan Return Tertinggi


Rabu, 03 Mei 2023 / 05:00 WIB
Selama Bulan April 2023, Reksadana Saham Bukukan Return Tertinggi


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Performa instrumen investasi reksadana kompak tampil positif selama April 2023. Reksadana saham mencetak return yang paling moncer dibandingkan reksadana kelas aset lainnya.

Berdasarkan data Infovesta Kapital Advisori, pada bulan April 2023, kinerja reksadana dengan return tertinggi dicatatkan oleh reksadana saham yang naik 1,30% Month on Month (MoM). Lalu disusul reksadana campuran tumbuh 1,02% MoM, reksadana pendapatan tetap tumbuh 0,59% MoM, serta reksadana pasar uang tumbuh 0.29% MoM.

Research & Consulting Manager Infovesta Kapital Advisori Nicodimus Kristiantoro mengamati kinerja reksadana yang positif tidak terlepas dari aset yang mendasarinya (underlying). Selama bulan April, seluruh underlying instrumen investasi mencatatkan kinerja positif. 

Baca Juga: Ini Evaluasi Kinerja Instrumen Investasi di Bulan April 2023

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,62%, sedangkan indeks return obligasi negara (Infovesta Goverment Bond Index) naik 0,69% dan indeks return obligasi korporasi (Infovesta Corporate Bond Index) naik 0,22%.

"Sentimen positif di pasar saham lebih dominan didorong oleh rilis laporan keuangan emiten yang mayoritas mencatatkan perbaikan kinerja melebihi ekspektasi dan disertai musim pembagian dividen. Selain itu kondusifnya data ekonomi domestik juga mendorong penguatan pasar, di antaranya inflasi dan kurs Rupiah," jelas Nico saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (2/5).

Mengenai pasar obligasi, lanjut Nico, katalis positif ditopang oleh inflasi domestik yang melandai, kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) yang sesuai ekspektasi pasar.

Selain itu, ada pengaruh dari global berupa rilis inflasi AS yang semakin melandai sehingga semakin meyakinkan pasar bahwa kenaikan FFR pada FOMC Meeting awal Mei ini akan menjadi kenaikan suku bunga acuan terakhir.

Nico memproyeksikan kuartal kedua 2023, kelas aset reksadana pendapatan tetap diprediksi masih akan mempertahankan penguatannya jika rilis FOMC Meeting pada awal Mei 2023 ini sesuai ekspektasi pelaku pasar yakni hanya menaikkan 1 kali suku bunga sebesar 25 bps. Dan juga, disertai pernyataan Gubernur The Fed yang menambah kepastian untuk pasar.

Baca Juga: Founder Finansialku.com, Melvin Mumpuni: Rutin Mengecek Portofolio Investasi


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×