Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat umum pemegang saham (RUPS) yang digelar PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menyetujui pembelian kembali alias buyback saham. Periode pembelian kembali saham adalah 18 bulan, terhitung sejak tanggal 12 Mei 2023.
Emiten tambang batubara ini akan melakukan pembelian kembali saham dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp 4 triliun. “Untuk harga eksekusi kami akan melihat kondisi market,” usai Chief Financial Official ADRO Lie Lukman usai RUPS, Kamis (11/5).
Manajemen mengatakan, pembelian kembali saham akan menggunakan dana dari kas internal. ADRO memiliki permodalan dan arus kas yang baik dan cukup untuk membiayai seluruh kegiatan usaha dan operasional, belanja modal, serta buyback.
Ada tiga pertimbangan ADRO menggelar buyback saham ini. Pertama, ADRO memiliki kesempatan dan fleksibilitas untuk melaksanakan pembelian kembali saham pada setiap saat berdasarkan kondisi pasar, dalam jangka waktu 18 bulan terhitung setelah persetujuan RUPST atas rencana pembelian kembali saham diperoleh.
aBaca Juga: Payout Ratio Adaro (ADRO) Turun, Tapi Besaran Dividen Melesat dari Tahun Lalu
Kedua, rencana pembelian kembali saham diharapkan dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham ADRO sehingga harga saham ADRO dapat mencerminkan nilai fundamental. Ketiga, ADRO berharap dengan dilaksanakannya pembelian kembali saham akan memberikan tingkat pengembalian yang baik bagi pemegang saham serta meningkatkan kepercayaan investor sehingga harga saham ADRO dapat mencerminkan kondisi fundamental yang sebenarnya.
Selain menyetujui pembelian Kembali saham, RUPS juga menyetujui pembagian dividen. Emiten tambang batubara ini akan membagikan dividen hingga US$ 1 miliar, dengan rasio pembayaran dividen alias dividend payout ratio (DPR) 40,11%.
Baca Juga: Adaro Energy (ADRO) Putuskan akan Tebar Dividen US$ 1 Miliar
Ini termasuk dividen interim yang telah dibagikan pada Januari 2023 senilai US$ 500 juta. Sehingga, dividen final yang dibagikan ADRO sebesar US$ 500 juta. Adapun sisa laba bersih sebesar US$ 1,49 miliar ditetapkan sebagai laba ditahan.
“Kami menyadari bahwa kesuksesan Adaro hingga mencapai posisinya saat ini tidak lepas dari dukungan para pemegang saham. Dengan demikian, kami pun berkomitmen untuk memberikan pengembalian (return) kepada para pemegang saham dalam bentuk pembagian dividen tunai secara reguler,’ kata Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi Thohir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News