kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Selain properti, saham-saham ini bisa dapat angin segar dari pelonggaran PSBB Jakarta


Senin, 12 Oktober 2020 / 14:21 WIB
Selain properti, saham-saham ini bisa dapat angin segar dari pelonggaran PSBB Jakarta
ILUSTRASI. Investor mengamati layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia Jakarta, Rabu (7/10). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/07/10/2020.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta kembali dilonggarkan selama dua pekan mendatang, dus saat ini ibu kota kembali pada status PSBB transisi. 

Analis Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas mengatakan pelonggaran kali ini membuat aktivitas ekonomi bisa kembali meningkat dibanding sebelumnya. Trafik jalan tol dapat kembali meningkat, begitu juga jasa transportasi dan restoran yang membaik. Secara tidak langsung, sektor perbankan dan perdagangan juga bisa ikut membaik jika daya beli kembali meningkat karena dilonggarkan. 

"Selain properti, sektor jalan tol, perbankan, restoran, ritel dan trade memiliki prospek kinerja yang positif," jelas Sukarno saat dihubungi Kontan, Senin (12/10). 

Baca Juga: Sektor keuangan & tambang menyokong IHSG, ini saham-saham dengan kenaikan tertinggi

Selain sentimen positif pelonggaran PSBB, saham-saham di sektor tersebut, secara umum juga terdorong oleh disahkannya omnibus law cipta kerja.

Namun, di sisi lain, Sukarno juga mengatakan aksi demo buruh menolak omnibus law kemarin bisa menjadi ancaman terjadinya peningkatan kasus baru. Hal ini bisa mendorong terjadinya pengetatan PSBB kembali dan membuat pergerakan saham bisa kembali melemah dan cenderung fluktuatif. 

Dus, Sukarno merekomendasikan untuk memperhatikan pergerakan dalam jangka pendek sambil melihat perkembangan selanjutnya. Investor ataupun trader bisa memanfaatkan teknikal yaitu jual ketika sudah overbought dan bisa beli kembali ketika sudah oversold. 

Untuk saham-saham yang direkomendasikan Sukarno saat ini adalah PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dengan target harga Rp 4.240, PT Blue Bird Tbk (BIRD) dengan target harga Rp 1.040, PT Pakuwon Jati (PWON) dengan target harga Rp 470 dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dengan target harga Rp 690. 

Baca Juga: IHSG menguat 0,75% di akhir sesi I, Senin (12/10), net sell asing Rp 125 miliar

Selain itu, Sukarno juga merekomendasikan PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dengan target harga Rp 800, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dengan target harga Rp 900, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan target harga Rp 3.460, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan target harga Rp 6.000, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan target harga Rp 5.050 dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dengan target harga Rp 1.410. 

"Prospeknya bagus ke depan dan secara valuasi mayoritas sudah tergolong murah. Itu untuk target jangka pendek hingga menengah, boleh dikoleksi untuk saham-saham tersebut," jelasnya. 

Selanjutnya: Analis: Omnibus law dapat menjadi angin segar bagi emiten sektor properti

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×