kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Selain PER, ini faktor yang mesti dipertimbangkan dalam membeli saham


Rabu, 11 Maret 2020 / 22:43 WIB
Selain PER, ini faktor yang mesti dipertimbangkan dalam membeli saham
ILUSTRASI. Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (11/3/2020).


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada beberapa cara dan metode yang digunakan untuk mengukur valuasi sebuah saham. Salah satunya adalah dengan menggunakan Price to Earnings Ratio (PER).

Secara sederhana, PER adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. PER biasa digunakan untuk mengukur valuasi indeks atau saham. Semakin rendah PE Ratio maka semakin murah valuasi saham suatu emiten.

Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas mengatakan, selain PER investor juga harus mencermati fundamental saham bersangkutan.

“Misal kita sudah paham fundamental suatu perusahaan, tinggal kita mempertimbangkan teknikalnya,” terang dia kepada Kontan.co.id, Rabu (11/3).

Baca Juga: Begini tips menyusun portofolio saat pasar keuangan bergerjolak

Dus, ia merekomendasikan investor untuk mencermati saham yang secara teknikal dalam tren naik (uptrend).

Setali tiga uang, Analis MNC Sekuritas Catherina Vincentia juga menekankan pentingnya kinerja secara fundamental. Ia mencontohkan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Bukit Asam Tbk. Saham-saham tambang batubara anggota LQ45 ini mengalami tekanan laba pada 2019 lalu.

Sektor tambang batubara pun semakin tertekan dengan melambatnya perekonomian China sehingga akan berdampak pada permintaan batubara domestic.

Namun, faktor diversifikasi bisnis (usaha) dari emiten-emiten tersebut dapat menjadi pertimbangan bagi investor. ADRO misalnya, telah melakukan diversifikasi bisnis melalui delapan pilar bisnisnya, yakni Adaro Mining, Adaro Services, Adaro Logistics, Adaro Power, Adaro Land, Adaro Water, Adaro Capital hingga Adaro Foundation.

Baca Juga: Direktur Keuangan BTN tambah saham di BTN

Investor juga dapat mencermati dari sisi pembagian dividen (yield dividen). “Contohnya ITMG yang masih menarik karena memberikan dividen yield yang tinggi rata-rata dalam tiga tahun sekitar 15%. Kemudian, ada PTBA yang dividen payout rationya berada di level 75%,” ujar Catherina.

Terakhir, meski tidak ada patokan angka untuk menilai PER saham yang murah, namun saat ini Sukarno menilai rata-rata saham penghuni Indeks LQ45 sudah memiliki valuasi yang terdiskon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×