kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Selagi Turun Harga, Analis Rekomendasi Saham Blue Chip Perbankan


Kamis, 25 Januari 2024 / 07:15 WIB
Selagi Turun Harga, Analis Rekomendasi Saham Blue Chip Perbankan
ILUSTRASI. Pejalan kaki melintas dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (11/1/2024). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis 11 Januari 2024 ditutup melemah 0,1% atau turun 7,33 poin ke level 7.219,96. Tercatat 249 saham menguat, 267 saham melemah, dan 252 saham stagnan dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp 11.388 triliun. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/11/01/2024


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Analis rekomendasi investor untuk segera beli saham blue chip di sektor perbankan. Harga saham blue chip ini tengah tren melemah, sehingga jadi peluang baik untuk investasi.

Saham blue chip yang menjadi rekomendasi itu adalah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Saham BBCA termasuk anggota LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode Agustus 2023-Februari 2024.

Di BEI, saham di Indeks LQ45 biasanya termasuk kategori saham blue chip. Saham blue chip adalah saham lapis satu di bursa efek karena memiliki fundamental kuat atau nilai kapitalisasi pasar besar mencapai puluhan hingga ratusan triliun rupiah.

Dengan fundamental yang kuat, saham blue chip lebih aman untuk investasi karena tidak bisa dipermainkan oleh para spekulan. Meski demikian, tetap ada risiko investasi dengan memilih saham blue chip, sehingga Anda harus cermat.

Belakangan ini, harga saham BBCA dalam tren melemah. Pada perdagangan Rabu (24/1), BBCA melemah 0,78% ke level Rp 9.525 per saham. 

Sepanjang perdagangan BBCA terus bergerak di zona merah. BBCA ditransaksikan sebanyak 10.610 kali dengan nilai transaksi yang mencapai Rp 808,04 miliar. 

BBCA menjadi saham keempat yang paling ramai di jual investor asing pada Rabu (24/1). Adapun investor asing mencatatkan jual bersih alias net sell sebesar Rp 47,4 miliar. 

Harga saham blue chip dalam perdagangan lima hari terakhir terakumulasi melemah 175 poin atau 1,80%. Pelemahan ini terjadi menjelang penyampaikan laporan kinerja.

 

Manajemen BBCA akan merilis laporan keuangan tahun buku 2023 pada Kamis (25/1). Konsensus analis memproyeksikan BBCA akan mencetak net profit sebesar Rp 48,98 triliun.  Per November 2023, BBCA membukukan laba bersih sebesar Rp 44,15 triliun. Ini meningkat 21,12% secara tahunan atau year on year (YoY) dari Rp 36,45 triliun per November 2022.

Mirae Asset Sekuritas memproyeksikan BBCA berpotensi memperoleh laba bersih senilai Rp 49,24 triliun. Analis Mirae Sekuritas Handiman Soetoyo memproyeksikan hasil BBCA mungkin sesuai dengan perkiraan. 

"Hal ini mengingat tingginya prediktabilitas pendapatannya karena BCA memiliki pertumbuhan pendapatan paling tangguh sejauh ini," jelas dia dalam riset 8 Januari 2024. 

Handiman menuturkan BBCA memiliki peluang tertinggi untuk meningkatkan pinjamannya secara agresif pada 2024 mengingat likuiditasnya yang melimpah. Namun ada kekhawatiran terhadap kualitas aset. 

Lebih lanjut, Mirae Asset Sekuritas menyematkan rekomendasi trading buy BBCA dengan target harga di Rp 10.700. Dengan posisi Rabu (24/1), ada potensi kenaikan 12,33%.

Itulah rekomendasi saham blue chip untuk perdagangan hari ini, Kamis 25 Oktober 2024. Ingat, keputusan membeli dan menjual saham ada di tangan Anda dan menjadi tanggung jawab sendiri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×