kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sektoral lesu, ini rekomendasi bagi emiten ritel


Rabu, 04 Oktober 2017 / 12:06 WIB
Sektoral lesu, ini rekomendasi bagi emiten ritel


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor ritel diproyeksikan masih lemah. Sejumlah survei yang dilakukan Bank Indonesia (BI) menunjukkan tingkat konsumsi yang melemah pada paruh pertama tahun ini.

Sebagai gambaran, BI merilis Indeks Keyakinan Konsemun (IKK) Agustus awal September lalu berada di level 121,9. Angka itu terkoreksi sebanyak 1,5 poin dari indeks bulan sebelumnya. Menurunnya persepsi konsumen disebabkan penurunan persepsi konsumen terhadap penghasilan, yang ditunjukan dengan penurunan rata-rata rasio pengeluaran untuk konsumsi seebsar 0,20% menjadi 63,8%.

Namun, penurunan konsumsi juga diikuti dengan meningkatnya porsi tabungan pada bulan Agustus sebesar 0,5% menjadi 21,1%.

Analis Samuel Sekuritas Marlene Tanumihardja melalui riset yang dirilis Senin (2/10), menyebutkan penjualan ritel Indonesia pada paruh kedua tahun ini bakal lanjut melemah. Menurutnya, Nielsen memperkirakan pertumbuhan penjualan ritel nasional sebesar 6%, padahal secara historis angka pertumbuhan ritel di Indonesia mampu mencapai kisaran 10%-11%.

Apalagi dengan data penjualan sejumlah emiten ritel yang relatif flat. Marlene melihat penjualan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) pada Agustus tahun ini naik 26% month to month. Namun, nilai pertumbuhan rata-rata penjualan tiap toko alias same store sales growth (SSSG) milik RALS malah turun 0,3%.

"Hal tersebut mengukuhkan keyakinan kami bahwa hingga akhir tahun ini, kinerja fundamental belum mampu menunjukkan perubahan secara signifikan," tulis Marlene. Bahkan momentum Natal dan Tahun Baru belum mampu mendongkrark kinerja fundamental ritel secara signifikan.

Terkait RALS yang mulai merenovasi sejumlah gerai untuk spin-off, Marlene menilai dapat mendongkrak trafik pengunjung dengan transformasi yang mereka rencanakan. Sedangkan, PT Matahari Putra Prima Tbk (MAPI) belum terlihat akan menambah brand baru dalam portofolio bisnis.

Menurut Marlene, ke depan, sejumlah sentimen yang bakal dinantikan pasar di sektor ritel berasal dari persaingan antar perusahaan. Ia melihat, pasar harus memperhatikan ketatnya kompetisi dari peritel asing yang gencar melakukan penetrasi ke pasar Indonesia.

Meski demikian, Marlene memprediksi adanya kontinuitas upaya peningkatan efisiensi atas biaya operasional dan peningkatan produktivitas di emiten ritel. Sehingga, ia mempertahankan peringkat netral pada saham emiten ritel.

Untuk saham MAPI, ia merekomendasikan buy dengan target harga Rp 7.900. Lalu, buy RALS dengan target akhir tahun Rp 12.500. ACES dan LPPF juga direkomendasikan buy dengan target harga maisng-masing Rp 1.400 dan  Rp 13.200.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×