kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sektor-sektor saham yang siap bersinar di 2018


Sabtu, 30 Desember 2017 / 16:05 WIB
Sektor-sektor saham yang siap bersinar di 2018


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah sektor saham mencatatkan kinerja yang ciamik sepanjang tahun ini. Di posisi tiga besar: sektor keuangan dengan pertumbuhan 40,19%, industri dasar dan kimia 26,86%, dan industri barang konsumsi 21,98% secara year to date (ytd). Ketiga sektor tersebut mampu mengungguli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik 19,21%.

Lantas, sektor apa yang bakal bersinar di tahun depan? Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri, bilang, sektor perbankan dan properti berpotensi tumbuh. Ia memperkirakan, Indonesia akan kembali memperoleh kenaikan rating dari lembaga pemeringkat internasional. Ini berpotensi menurunkan suku bunga acuan 50-100 basis poin.

Alhasil, "Sektor perbankan masih cukup menarik," ujar Hans. Sektor properti juga, dampak dari tren suku bunga yang rendah.Yang juga menarik adalah sektor konstruksi. Soalnya, sepanjang tahun ini kinerja sektor tersebut masih merah. Dan, tahun depan pemerintah akan menggenjot penyelesaian proyek infrastruktur menjelang pemilihan umum.

Sektor konsumer tak kalah menarik. Tahun politik bisa memicu kenaikan konsumsi masyarakat. Saham yang masih murah dan menarik, misalnya, WIKA, PTPP, WSKT, TLKM, PGAS, SMGR.

Muhammad Wafi, Analis Bahana Sekuritas, menyarankan sektor perbankan lantaran defensif dan mewakili pertumbuhan produk domestik bruto. Lalu, sektor telekomunikasi dan konsumer. "Potensi upside-nya masih ada, walaupun memang performa tahun ini sudah cukup tinggi," terang Wafi.

Selain itu, saham siklikal atau rentan terhadap siklus bisnis dan kondisi ekonomi juga menarik. Contoh, saham BUMN karya. Untuk sektor perbankan, Wafi menjagokan BMRI dan BBNI. Di sektor telekomunikasi, unggulannya adalah TLKM. Lalu, sektor konsumer: UNVR dan RALS. Untuk sektor infrastruktur, yang jadi gacoan ADHI serta WSKT.

Nico Omer Jonckheere, Vice President Research and Analyst Valbury Sekuritas Indonesia, menyukai sektor komoditas. "Sektor yang paling menjanjikan ke depan adalah komoditas karena dollar AS makin lemah dan itu bagus buat komoditas," sebut Nico.

Maklum, pemerintah China dan Amerika Serikat sedang menggenjot proyek infrastruktur sehingga permintaan komoditas naik. Saham pilihannya: MDKA, PSAB, INCO, ANTM, LSIP, AALI, SIMP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×