kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sektor Perbankan Cemerlang, Berikut Pilihan Saham untuk Trading Pekan Ini


Senin, 31 Oktober 2022 / 10:46 WIB
Sektor Perbankan Cemerlang, Berikut Pilihan Saham untuk Trading Pekan Ini
ILUSTRASI. Aktivitas pekerja di depan layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi 0,5% ke 7.056 pada perdagangan akhir pekan Jumat (28/10). Namun, selama sepekan IHSG ditutup menguat 0,55%.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas Angga Septianus menjelaskan, penguatan IHSG pada pekan lalu karena tertopang tiga sentimen positif dari dalam dan luar negeri.

Dari luar negeri ada dua sentimen positif yakni pertumbuhan PDB China data PDB dan aktivitas bisnis AS, sementara itu dari dalam negeri ada rilis laporan keuangan kuartal 3 yang makin masif, teristimewa dari sektor perbankan.

Terkait pertumbuhan PDB China, katanya, Indonesia memang harus menjadi partner dagang untuk ekspor, salah satunya yang menarik adalah China. Ekonomi China pada kuartal III-2022 tumbuh 3,9% secara tahunan (YoY) atau melampaui ekspektasi para ekonom sebesar 3,4%.

Baca Juga: Bahana Sekuritas: Beli Saham MAPI, MPPA, TOWR, MIKA, dan AGRO

"Pertumbuhan PDB pada kuartal III-2022 itu jauh melampaui raihan pada kuartal sebelumnya sebesar 0,4% yoy. Namun, masih di bawah kuartal I-2022 sebesar 4,8% YoY. Selain itu, pertumbuhan tersebut masih di bawah target resmi pemerintah sebesar 5,5%," jelasnya dalam keterangan tertulis, Senin (31/10).

Ia menambahkan pertumbuhan PDB China pun di atas ekspektasi. Ini artinya ekonomi di sana masih cukup sehat pasca lepas lockdown yang terjadi sebelumnya.

"China patut diperhatikan karena memang jadi target ekspor utama Indonesia. Banyak ekspor yang kita lakukan, terutama komoditas seperti batubara. Kalau ekonomi di sana bagus, kita juga masih dapat demand dari sana," tambahnya.

Menyoal data PDB dan aktivitas bisnis AS, Angga menjelaskan Produk Domestik Bruto atau PDB AS dilaporkan tumbuh 2.6% pada periode Q3 2022, lebih tinggi dari konsensus 2.3%. Investor melihat dengan data PDB yang tumbuh lebih cepat menandakan ketakutan mengenai perlambatan ekonomi tidak terealisasi.

"Aktivitas ekonomi AS merupakan target ekspor kedua Indonesia. Selain itu, AS juga jadi kiblat keputusan keuangan di seluruh dunia. Agresivitas the Fed dalam menaikkan suku bunga guna meredam inflasi di sana bisa dibilang cukup berhasil," ungkapnya.

Baca Juga: Phillip Sekuritas Rekomendasikan Buy Saham TLKM, SILO, dan KBLM, Ini Penjelasannya




TERBARU

[X]
×