kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sektor bisnis TOD dan properti Adhi Karya dinilai prospektif


Selasa, 27 Maret 2018 / 19:30 WIB
Sektor bisnis TOD dan properti Adhi Karya dinilai prospektif
ILUSTRASI. Apartemen TOD LRT City - Gateway Park Jaticempaka


Reporter: Grace Olivia | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun lalu, PT Adhi Karya Tbk berhasil mencatat kinerja positif. Selain dari lini konstruksi, kontribusi pendapatan dari sektor properti dan real estat ADHI kian solid.

Berdasarkan laporang keuangan tahunan perusahaan, pendapatan sektor properti dan real estat ADHI sepanjang 2017 melesat 95% dari Rp 671,3 miliar menjadi Rp 1,3 triliun. Sementara, pendapatan dari lini jasa konstruksi tercatat sebesar Rp 12,9 triliun dan memberi kontribusi 85% terhadap keseluruhan pendapatan.

Analis NH Korindo Sekuritas Raphon Prima melihat, langkah ADHI untuk mengembangkan bisnis properti sudah tepat. Sebab, "untuk meningkatkan kinerja, ADHI harus berupaya melepaskan diri dari ketergantungan proyek pemerintah," ujarnya, (27/3).

Menurutnya, saat ini kontribusi pendapatan lini properti masih sekitar 6% dari total pendapatan. Namun, proses konstruksi dari proyek-proyek properti nantinya tentu akan memberikan tambahan konstribusi bagi lini bisnis utama ADHI, yaitu konstruksi.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Akhmad Nurcahyadi, dalam risetnya 13 Maret 2018, menyatakan optimistis sektor properti akan semakin berkontribusi pada pertumbuhan kinerja ADHI untuk jangka panjang. Pasalnya, ADHI memang bertekad bakal menggenjot bisnis transit oriented development (TOD) dan propertinya.

"Tahun ini ADHI juga akan mengembangkan 8 proyek baru di 24 lokasi, antara lain Jabodetabek, Malang, Surabaya, Jogja, Makasar," rinci Akhmad.

Ia juga menilai positif keseriusan ADHI mengembangkan sektor TOD dengan membentuk anak usaha PT Adhi Properti Commuter (APC). Akhmad optimistis, APC akan menyusul dua anak usaha Adhi lainnya, Adhi Persada Gedung dan Adhi Persada Properti, melantai di bursa. Aksi korporasi ini pun diprediksi akan memberi dampak positif bagi arus kas perseroan.

Melihat arus kas yang kian kuat, prospek pendanaan proyek yang positif, serta proyek pendukung pertumbuhan yang masif, Akhmad merekomendasikan beli saham ADHI. Ia bahkan menaikkan target harga dari Rp 2.550 menjadi Rp 3.250 per saham.

Adapun, Raphon memproyeksi tahun ini ADHI mampu kembali mencetak pertumbuhan pendapatan menjadi Rp 13,6 triliun. Namun, menurutnya laba bersih ADHI bakal turun menjadi Rp 381 miliar. Untuk itu, saat ini ia memberi rekomendasi hold saham ADHI dengan target harga Rp 2.470 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×