kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sektor batubara tersokong kenaikan harga, buy emiten ini


Minggu, 13 Desember 2020 / 19:30 WIB
Sektor batubara tersokong kenaikan harga, buy emiten ini
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat batubara di Terminal Tanjung Priok TO 1, Jakarta Utara, Senin (19/10/2020).


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi ekonomi global dan siklus bisnis yang mulai bergairah membuat sektor cyclical seperti batubara menarik untuk dilirik. Harga batubara yang berbalik naik juga mendukung pemulihan kinerja sektor batubara di tahun depan.

Tekanan ekonomi karena imbas pandemi,  sempat menjatuhkan harga batubara di bursa ICE Newcastle kontrak Februari 2021 sentuh posisi terendah di US$ 54,65 per metrik ton.

Penurunan harga batubara tersebut lantas menyeret turun harga jual rerata atau average selling price para emiten batubara.

Dampaknya, hingga kuartal III-2020, kinerja emiten sektor batubara memang masih melemah. Lihat saja laba bersih PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menurun 44% secara tahunan (year on year/yoy) ke Rp 1,7 triliun. Penurunan kinerja juga terjadi pada PT Adaro Energy Tbk (ADRO).

Tercatat, pendapatan ADRO menurun 26% yoy menjadi US$ 1,95 miliar.  Laba ADRO juga menurun 73,07% yoy menjadi US$ 109,37 juta. Kompak, laba PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) juga menurun 60,5% yoy menjadi Rp US$ 39,98%.

Baca Juga: Harga batubara membaik, kinerja Golden Energy (GEMS) mengkilap

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony mengatakan penurunan kinerja sektor batubara hingga kuartal III-2020 diakibatkan penurunan harga batubara.

Analis Kiwoom Sekuritas, Sukarno Alatas menambahkan, permintaan batubara lesu akibat banyak industri mengurangi aktivitas saat pandemi. Penjualan sektor batubara pun tidak maksimal dan menurun.

Namun, Jumat (11/12), mengutip Bloomberg harga batubara menguat ke rekor tertingginya di US$ 81,5 per metrik ton. Sejak awal tahun harga batubara menguat 10,6%.

Kenaikan batubara ini membuat Sukarno memproyeksikan di tahun depan kinerja sektor batubara berpeluang pulih seiring pemulihan ekonomi. "Aktivitas industri juga akan kembali normal, permintaan batubara akan jauh lebih baik dibandingkan saat ini," kata Sukarno, Minggu (13/12).

Ke depan Sukarno memproyeksikan harga batubara bisa mencapai US$ 88 per ton. Apalagi, China sudah melakukan perjanjian kontrak pemesanan batubara dari Indonesia sebesar 200 juta ton.

Senada, Chris mengatakan harga batubara yang kembali menguat akan juga direspon positif oleh sektor cyclical ini. "Harga batubara menguat didukung dengan permintaan yang naik akibat pembalikan ekonomi di 2021," kata Chris.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×