kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,46   -11,06   -1.18%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejumlah sentimen berikut akan menyetir IHSG pekan ini, apa saja?


Senin, 21 September 2020 / 13:37 WIB
Sejumlah sentimen berikut akan menyetir IHSG pekan ini, apa saja?
ILUSTRASI. Petugas membelakangi layar informasi pergerakan harga saham pada layar elektronik di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (18/9/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat (18/9) sore ditutup menguat 20,82 poin atau 0,41 persen ke posisi 5.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

Beberapa negara Eropa seperti Denmark dan Yunani mengumumkan mulai mengadakan pembatasan baru untuk menurunkan infeksi virus yang melonjak di beberapa kota besar. Sementara Inggris dilaporkan sedang mempertimbangkan penguncian nasional baru atau lockdown.

Saham-saham terkait travel, banking dan otomotif mengalami tekan turun seiring kenaikan kasus infeksi virus corona baru dan rencana pembatasan baru di beberapa Negara di kawasan Eropa. Hal ini menghidupkan kembali kekhawatiran dampak pandemi pada pemulihan ekonomi yang baru mulai tampak setelah pelonggaran lockdown.

Baca Juga: Tekanan jual masih kuat, ini rekomendasi saham Samuel Sekuritas untuk hari ini (21/9)

Sementara dari dalam negeri, keputusan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan menjadi katalis positif. BI lebih mengutamakan stabilitas keuangan dalam mendukung perekonomian Indonesia dan mengindikasikan Bank Sentral tetap independen.  BI juga memastikan kepada pelaku pasar bahwa perjanjian burden sharing dengan pemerintah hanya untuk tahun 2020.

Pemberlakuan PSBB Jakarta yang tidak sama persis dengan pemberlakuan PSBB periode pertama atau lebih longgar mampu mendorong IHSG naik di awal pekan lalu. PSBB total ditempuh akibat kenaikan angka infeksi harian dan angka kematian Covid-19 tertinggi di wilayah Jakarta.

“Tetapi dampak PSBB Total yang longgar tetap diperkirakan akan mengganggu aktivitas bisnis dan perusahaan,” terang Hans.

Selanjutnya: Badai Beta bikin harga minyak acuan berbalik menguat tipis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×