Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Mayoritas indeks acuan di kawasan regional pagi ini (25/3) mengeluarkan sinyal merah. Mengacu pada data Bloomberg, pada pukul 09.38 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,4%.
Jika dirinci, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang turun 1%, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,4%, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,5%, dan indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,2%.
Penurunan bursa Asia terkait dengan kecemasan investor akan perlambatan tingkat produksi manufaktur global. Seperti yang diketahui, indeks manufaktur AS dan China pada Maret melambat. Kondisi ini turut memicu spekulasi bahwa para pemimpin di negara besar Asia akan meluncurkan serangkaian kebijakan untuk mendongkrak kembali perekonomian.
Selain itu, ada sentimen negatif lain berupa prospek pemberian sanksi atas Rusia. Padahal, Rusia merupakan negara eksportir nomor satu dunia.
"Dengan adanya data yang menunjukkan perlambatan ekonomi global, pasar saham akan terus bergerak fluktuatif. Penurunan tajam indeks HSBC/Markit Flash China manufacturing PMI menunjukkan adanya risiko penurunan pada pertumbuhan ekonomi China pada kuartal kedua," jelas Mark Smith, senior economist ANZ Bank New Zealand Ltd di Auckland.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News