kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.016.000   36.000   1,82%
  • USD/IDR 16.860   -50,00   -0,30%
  • IDX 6.538   92,30   1,43%
  • KOMPAS100 939   12,04   1,30%
  • LQ45 730   8,52   1,18%
  • ISSI 209   2,52   1,22%
  • IDX30 378   3,03   0,81%
  • IDXHIDIV20 458   4,62   1,02%
  • IDX80 106   1,33   1,26%
  • IDXV30 113   1,41   1,27%
  • IDXQ30 124   0,78   0,63%

Sejumlah Emiten Tebar Dividen Jumbo, Hal Ini yang Perlu Diwaspadai


Senin, 19 Juni 2023 / 08:27 WIB
Sejumlah Emiten Tebar Dividen Jumbo, Hal Ini yang Perlu Diwaspadai
ILUSTRASI. Sejumlah Emiten Tebar Dividen Jumbo, Hal Ini yang Perlu Diwaspadai


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Guyuran dividen terus membanjiri investor saham di dalam negeri. 

Menjelang tutup kuartal II-2023, sejumlah emiten yang tergabung dalam kumpulan indeks LQ45 siap menebar dividen.

Tak tanggung-tanggung, beberapa emiten LQ45 siap menyebar dividen dengan nilai jumbo. 

Terbaru, pekan lalu, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengumumkan bakal membagikan dividen dengan total nilai Rp 12,56 triliun.

Baca Juga: Rasio Dividen Emiten Ini Besar, Hati-Hati Harga Sahamnya Rawan Berbalik Arah

Nilai dividen emiten tambang batubara BUMN ini setara 100% dari laba bersih tahun 2022. 

Setiap pemegang saham PTBA akan mendapatkan dividen sebesar Rp 1.090 per saham.

Tak mau kalah dengan saudaranya, BUMN pelat merah lain juga siap menebar dividen jumbo adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). 

Antam siap mengalokasikan 50% laba bersih tahun buku 2022 sebagai dividen, setara Rp 1,91 triliun.

Meski menggiurkan, analis mengingatkan investor untuk mencermati pergerakan saham emiten. 

 

Pasalnya, ada potensi pembalikan harga yang menghantui pergerakan saham emiten tersebut.

Apalagi, saat ini Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah memberlakukan batas auto rejection bawah (ARB) 15%. 

Baca Juga: Dividen Aneka Tambang (ANTM) Disebut Menarik, Ini Alasannya

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera, William Wibowo menilai, ketentuan ARB 15%, berpotensi membalikkan harga saham lebih tinggi. 

"Dengan volatilitas yang lebih tinggi, para pelaku pasar perlu menyesuaikan strategi masing-masing," ujar William kepada Kontan.

William menyarankan investor menunggu koreksi harga terlebih dulu. 

Soalnya banyak harga saham pembagi dividen sudah melonjak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×