kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejumlah emiten kayu menyambut rencana pemerintah dorong ekspor kayu dan mebel


Rabu, 11 September 2019 / 14:42 WIB
Sejumlah emiten kayu menyambut rencana pemerintah dorong ekspor kayu dan mebel
ILUSTRASI. PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD)


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

Adapun pada semester I 2019 ini kontribusi penjualan kayu bulatnya juga mini, yakni hanya 2,2% dari total penjualan bersihnya atau sebesar US$ 743,24 ribu dari total pendapatan usahanya sebesar US$ 33,79 juta. 

“Pendapatan SLJ Global hampir seluruhnya atau 95% dari penjualan produk kayu seperti kayu lapis, kayu gergajian, kayu lapis olahan yang dijual ke luar negeri,” jelasnya.

Baca Juga: Lippo Karawaci (LPKR) diproyeksikan pengembang dengan pendapatan tertinggi

Saat ini pangsa pasar ekspor SULI kebanyakan ke Amerika, Korea, Jepang, India. Sebetulnya ada ke Uni Eropa tapi David bilang tidak begitu banyak.

Sedangkan untuk SVLK, menurut David mau dihapuskan atau tidak kebijakan ini juga tidak pengaruh ke kinerja perusahaan. David menilai, pelonggaran izin SVLK lebih membantu industri kayu kecil menengah untuk ekspor. Perusahaan seperti SLJ Global yang pangsa pasarnya sudah besar, tentunya hal ini tidak berdampak. 

Namun, David menyatakan SVLK sebenarnya juga penting untuk melihat sisi pengolahan hutan lestari dan menjamin bisnis yang sejalan dengan alam. 

Menurut David setelah kebijakan ini disahkan tentunya industri kayu dalam negeri akan semakin bergairah. Menurutnya walaupun saingan di pasar ekspor akan bertambah, David menyatakan SLJ sudah punya buyer yang melakukan repeat order. Ekspor produk SULI paling banyak diserap ke Amerika dan Korea Selatan.  

Baca Juga: Hotel milik anak usaha Metropolitan Land (MTLA) ini bidik market kru maskapai

Sementara ini penjualan kayu SULI lebih banyak ke Korea Selatan. David berharap di kuartal IV 2019 ada kenaikan penjualan ke negara lain. 

Menurut SULI tantangan saat ini yang dihadapi industri kayu adalah banyak ketidakpastian salah satunya dari harga jual kayu yang menurun. Saat ini rata-rata harga jual kayu berada di kisaran US% 500 sampai US% 525 per meter kubik, turun 30% dari tahun lalu yang berada di level US$ 800 per meter kubik. 

Di sisa tahun ini, David menyatakan SLJ Global akan fokus melakukan efisiensi dengan menurunkan biaya dan menekan biaya produksi di lapangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×