kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   16.000   0,85%
  • USD/IDR 16.220   -39,00   -0,24%
  • IDX 6.901   -26,77   -0,39%
  • KOMPAS100 1.005   -2,88   -0,29%
  • LQ45 768   -4,30   -0,56%
  • ISSI 227   0,00   0,00%
  • IDX30 396   -3,16   -0,79%
  • IDXHIDIV20 458   -4,31   -0,93%
  • IDX80 113   -0,36   -0,32%
  • IDXV30 114   -0,86   -0,75%
  • IDXQ30 128   -1,07   -0,83%

Sejumlah Emiten Energi dan Tambang Bakal Cum Dividen Pekan Ini, Simak Rekomendasinya


Senin, 09 Juni 2025 / 21:15 WIB
Sejumlah Emiten Energi dan Tambang Bakal Cum Dividen Pekan Ini, Simak Rekomendasinya
ILUSTRASI. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX:PGEO) memperkenalkan Flow2Max, sebuah terobosan dalam pengukuran aliran fluida dua fasa untuk sektor panas bumi di seluruh dunia.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para investor yang ingin berburu cuan berupa dividen tampaknya dapat melirik saham-saham energi dan pertambangan. Sebab, ada beberapa saham dari sektor tersebut yang bakal memasuki periode cum dividen pada pekan ini.

Berdasarkan penelusuran Kontan, salah satu emiten pertambangan, PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR) bakal membagikan dividen tunai sebesar US$ 120 juta atau 27,5% dari total laba bersih tahun 2024 senilai US$ 436,65 juta. Para pemegang saham ADMR bakal mendapat dividen tunai sebesar US$ 0,0029 per saham atau setara Rp 47,27 per saham (asumsi kurs Rp 16.300 per dollar AS). 

Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi ADMR bakal jatuh pada tanggal 12 Juni 2025. Ini merupakan kali pertama ADMR membagikan dividen setelah Initial Public Offering (IPO) pada 2022 silam.

Induk usaha ADMR, yakni PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) turut membagikan dividen tunai sebesar US$ 500 juta atau 63,77% dari total laba bersih emiten tersebut sebanyak US$ 1,38 miliar pada 2024. Dari jumlah tersebut, sebanyak US$ 200 juta telah dibagikan sebagai dividen interim pada 15 Januari 2025, sedangkan sisanya US$ 300 juta bakal dibagikan sebagai dividen tunai final.

Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Emiten Tambang Mineral di Tengah Rencana Kenaikan Tarif Royalti

Dividen final ADRO yang akan dibagikan ke pemegang saham berjumlah sekitar US$ 0,010056 per saham atau setara Rp 163,91 per saham. Cum dividen final ADRO ditetapkan pada 12 Juni 2025 untuk pasar reguler dan negosiasi.

Selain itu, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) yang memiliki jadwal cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 13 Juni 2025. PGEO sendiri akan membagikan dividen final sebanyak US$ 136,4 juta atau 85,1% dari laba bersih tahun 2024. Nantinya para investor akan memperoleh dividen dari PGEO sebesar Rp 53,0937 per saham.

Emiten pelat merah lainnya, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) juga memiliki jadwal cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 11 Juni 2025. PGAS akan menebar dividen tunai mencapai US$ 271,5 juta atau 80% dari total laba bersih perusahaan pada 2024. Pemegang saham PGAS berhak mendapat dividen sebesar Rp 182,08 per saham.

Ada pula PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) yang akan memasuki periode cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 13 Juni 2025. Emiten produsen migas ini akan membagikan dividen tunai final sebesar US$ 37,95 juta atau setara Rp 25 per saham. 

VP Marketing, Strategy, & Planning Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi menyampaikan, dividen yang dibagikan oleh emiten-emiten energi dan pertambangan ini masih cukup menarik. Apalagi, beberapa emiten tersebut menawarkan dividen yield yang tinggi seperti ADMR sebesar 4,6% dan ADRO sebesar 7,4%. Dividen yang dibagikan PGEO juga cukup menarik lantaran ada kenaikan, dari sebelumnya Rp 47,77 per saham pada 2024 menjadi Rp 53 per saham pada tahun ini.

Investment Analyst Infovesta Utama Ekky Topan menilai, saham ADRO dan PGAS dipandang menarik seiring potensi dividen yield yang tinggi. Khusus PGAS, dividen yield emiten ini dapat mencapai 10%.

Tingginya dividen yield ini mencerminkan stabilitas arus kas dan konsistensi dari payout ratio. Secara historis, ADRO memang selalu menjaga dividen payout ratio (DPR) di level yang tinggi. Di sisi lain, PGAS juga kembali royal menebar dividen, mengingat mereka juga perlu menyetor dividennya kepada BPI Danantara. 

“Bisa dibilang, sektor energi memang selalu royal dalam membagikan keuntungan ke para pemegang sahamnya,” kata dia, Senin (9/6).

Senada, Chief Executive Officer (CEO) Edvisor Provina Visindo Praska Putrantyo juga menganggap ADRO dan PGAS sebagai emiten yang paling menarik dari sektor energi selama musim dividen berlangsung seiring tingginya dividen yield yang diberikan.

Baca Juga: United Tractors (UNTR) Kembali Jajaki Peluang Akuisisi Tambang Mineral

Dari sisi fundamental, saham ADRO juga masih cukup menarik lantaran ada potensi transformasi bisnis ke energi hijau yang akan berdampak positif secara jangka panjang. “PGAS juga menarik secara fundamental karena adanya normalisasi harga komoditas gas,” tutur dia, Senin (9/6).

Para analis sepakat, ada potensi pelemahan harga saham ketika emiten-emiten energi dan pertambangan tersebut melewati masa cum dividen, terutama bagi emiten dengan dividen yield tinggi atau di atas 5%. Selain faktor teknikal, koreksi harga saham juga disebabkan oleh aksi profit taking investor yang bersangkutan.

“Investor pun perlu melakukan antisipasi jika terjadi koreki yang berpotensi melebihi dari dividen yied yang dibagikan,” kata Audi, Senin (9/6).

Di lain pihak, Praska bilang, investor yang memang ingin investasi jangka panjang namun masuk ketika musim dividen, maka ada baiknya kembali meninjau kondisi fundamental saham yang hendak diincar. Investor perlu melihat prospek harga komoditas energi dan pertambangan yang akan sangat memengaruhi laju kinerja emiten di sektor ini pada sisa tahun 2025.

Ekky berpendapat, perbaikan harga komoditas yang terjadi belakangan ini akan meningkatkan EBITDA emiten energi dan pertambangan. Emiten pun berpeluang memperkuat posisi arus kasnya sekaligus memberi ruang lebih besar untuk pembagian dividen pada tahun mendatang.

Oleh karena itu, investor yang mengejar dividen sebenarnya juga bisa mempertimbangkan masuk paska ex date, terutama ketika harga sahamnya mulai stabil. Ekky menjagokan saham ADRO dan ADMR yang menunjukkan kombinasi menarik antara dividen yield, valuasi saham, dan posisi keuangan yang sehat.

Sementara itu, Audi merekomendasikan trading buy saham ADRO dengan target harga Rp 2.320 per saham dan ADMR dengan target harga Rp 1.140 per saham. Dia juga merekomendasikan speculative buy saham PGEO dengan target harga Rp 1.480 per saham.

Praska merekomendasikan buy on weakness saham PGAS dengan target harga Rp 1.975 dan mengambil momentum dividen. Saham MEDC juga bisa dipantau untuk investasi jangka panjang dengan target harga Rp 1.400 per saham.

Baca Juga: Sejumlah Emiten Energi dan Tambang Terbitkan Obligasi untuk Berbagai Kebutuhan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×