kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Sejumlah Emiten Akan Lakukan Tender Offer, Begini Kata Analis Mirae Asset


Senin, 03 Juli 2023 / 06:41 WIB
Sejumlah Emiten Akan Lakukan Tender Offer, Begini Kata Analis Mirae Asset
ILUSTRASI. Aktivitas pekerja perusahaan alih daya atau outsourcing SDM, PT Shield On Service Tbk (SOSS).


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten dijadwalkan akan melakukan penawaran pembelian saham alias tender offer akibat adanya akuisisi perusahaan.

Misalnya, Mitsubishi UFJ Financial Group Inc (MUFG Group) yang mengakuisisi 80,6% saham PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN). Lalu, PT ALSOK BASS Indonesia (ALSOK) mengakuisisi 51,23% saham PT Shield On Service Tbk (SOSS).

Akuisisi saham itu menandakan bahwa MUFG dan ALSOK harus menggelar tender offer saham masing-masing perusahaan yang mereka beli.

Senior Information Investment Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, tender offer dilakukan oleh perusahaan yang melakukan akuisisi perusahaan lain agar bisa memiliki saham dari pemegang saham publik sebelumnya.

Tender offer biasanya akan dilakukan dengan penawaran harga saham yang lebih tinggi dari harga pasar saat ini,” ujarnya kepada Kontan, Minggu (2/6).

Baca Juga: Menilik Prospek Saham yang Akan Melakukan Tender Offer

Menurut Nafan, saham MFIN saat ini secara valuasi sudah cukup tinggi, tapi sudah overbought.

“Sehingga, investor harus waspada pada aksi profit taking yang mengakibatkan harga saham bisa turun,” tuturnya.

Jika mengacu pada prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih lambat di tahun 2023, Nafan melihat, kinerja emiten sektor keuangan tidak akan memiliki tingkat likuiditas yang lebih baik dari empat bank besar.

 

“Kalau likuiditas memadai, emiten mampu menjalani kredit yang efektif. Namun, kalau likuiditas terbatas, mereka pasti akan menahan diri untuk ekspansi kredit,” paparnya.

Meski terjadi perlambatan, tetapi masih ada sentimen stabilitas permintaan domestik untuk jasa pembayaran.

“Jika semua hal yang berhubungan dengan pembayaran ini bisa tetap berjalan stabil, kinerja MFIN akan baik di tahun 2023,” ungkapnya.

Terkait SOSS, Nafan melihat, kinerja keuangan emiten outsourcing jasa keamanan itu masih baik. Hal itu tercermin dari kinerja SOSS di kuartal I 2023.

Melansir laporan keuangan, pendapatan SOSS di kuartal I 2023 sebesar Rp 415,3 miliar, naik dari Rp 350,81 pada kuartal I 2022.

Laba SOSS pada kuartal I 2023 sebesar Rp 8,5 miliar, naik dari Rp 3,38 di kuartal I 2022. Capaian tersebut diprediksi mungkin masih bisa berlanjut di sepanjang tahun 2023.

Baca Juga: MUFG Rajin Akuisisi, Kini Siapkan Rp 7 Triliun Beli Mandala Finance (MFIN)

“Akuisisi SOSS oleh perusahaan keamanan Jepang ini bisa terdorong oleh sentimen jumlah penduduk Indonesia yang besar, sehingga membutuhkan jasa keamanan yang relatif besar juga,” paparnya.

Namun, Nafan melihat, saham SOSS tidak terlalu likuid, karena perusahaan tersebut merupakan perusahaan outsourcing.

Dikarenakan sentimen di atas, Nafan pun belum merekomendasikan investor untuk melirik saham MFIN maupun SOSS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×