kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejumlah bank sentral lirik uang kripto, harga bitcoin berpotensi bullish


Rabu, 22 Januari 2020 / 19:55 WIB
Sejumlah bank sentral lirik uang kripto, harga bitcoin berpotensi bullish
ILUSTRASI. Merujuk Coindesk, Rabu (22/1/2020), bitcoin dihargai senilai dengan US$ 8.647,53.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertemuan beberapa bank sentral, seperti Bank sentral Eropa, Inggris, Jepang, Kanada, Swiss, dan Swedia untuk membahas mata uang digital dinilai berdampak positif terhadap pergerakan harga mata uang digital. Termasuk pergerakan harga bitcoin.

Merujuk Coindesk, Rabu (22/1), bitcoin dihargai senilai dengan US$ 8.647,53. Harga tersebut melemah tipis 0,03% dibandingkan sehari yang lalu.

COO Tokocrypto Teguh Harmanda menilai pembahasan terkait mata uang digital akan mampu membantu mengerek harga bitcoin. Berdasarkan perhitungan historis yang dilakukan Teguh, bitcoin tengah berada pada tren bullish.

Baca Juga: Sejumlah bank sentral gelar pertemuan dan timbang penggunaan mata uang digital

“Dampak pertemuan tersebut akan meningkatkan kepercayaan dan demand terhadap bitcoin. Selain itu, bitcoin juga akan segera memasuki waktunya halving day,” ujar Teguh kepada Kontan.co.id, Rabu (22/1).

Halving day sendiri merupakan momen di mana rewards penambang bitcoin akan dikurangi sehingga demand meningkat sementara supply masih tetap terbatas. Oleh sebab itu, harganya akan meningkat.

Sementara CEO Indonesia Digital Asset Exchange (INDODAX) Oscar Darmawan menyebut halving day bukan satu-satunya sentimen positif bagi bitcoin. Kondisi ekonomi yang semakin tidak menentu akibat perang dagang ataupun perang mata uang juga menjadi penggerak harga bitcoin.

“Ketidakstabilan yang terjadi di Amerika Serikat, China, Eropa, dan Australia mendorong beberapa bank sentral bersikap melakukan kebijakan dovish atau pelonggaran moneter. Ini menjadikan bitcoin sebagai aset investasi yang dilirik,” terang Oscar.

Lebih lanjut, Oscar menjelaskan, perpaduan sentimen halving day, pelonggaran moneter, dan ketergantungan pasar terhadap bitcoin akan membuat demand eksponensial sementara suplainya tidak bisa mengimbangi. Ini akan berakibat harga aset kripto meroket

Baca Juga: Halving day jadi pendorong harga bitcoin menuju level US$ 13.800 di 2020

Dalam satu terakhir, harga bitcoin sudah naik lebih dari 98,76%. Oscar melihat, harga bitcoin masih diselimuti tren bullish, setidaknya sampai masa halving day nanti berakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×