Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Noverius Laoli
Tidak mau kalah, Panin Asset Management (Panin AM) berhasil mencetak kinerja yang maksimal. Produk Panin Dana Infrastruktur Bertumbuh mencetak yield sebesar 13,22% (YTD) per Oktober 2024. Lalu, Panin Dana Ultima juga mencatat kinerja apik dengan yield sebesar 12,71% YTD, dan Panin Dana Maksima mencetak kinerja 12,47% YTD.
Direktur Panin Asset Management (Panin AM) Rudiyanto menjelaskan strategi utamanya adalah value investing, yakni memilih saham-saham dengan valuasi murah yang potensial untuk tumbuh. Menurut Rudy, kinerjanya lebih baik dibandingkan yang berorientasi blue chip tahun ini.
"Kebetulan yang berbasis value tahun ini yang lebih outperform dengan alokasi yang lebih overweight pada sektor energi dan sektor keuangan dengan valuasi murah," katanya kepada KONTAN, Selasa (5/11).
Baca Juga: Reksadana Pasar Uang Kembali Pimpin Imbal Hasil Sepekan, Ini 5 Terbaiknya
Berdasarkan Fund Fact Sheet perusahaan, underlying dari produk reksadana saham tersebut mencakup sektor perbankan, properti, industri, dan keuangan.
Rudy menjelaskan, beberapa perusahaan di sektor tersebut memiliki kinerja yang baik, bahkan beberapa di antara merupakan penggerak indeks seperti BBCA dan BMRI. Selain itu, Rudy melihat secara valuasi cukup menarik lantaran sudah turun cukup signifikan.
Ke depan, Rudy mengatakan bahwa strateginya tidak akan jauh berbeda. Pendekatan value investing masih menjadi strategi investasi dasar. Mengenai target, Rudy tegas mengatakan tidak membuat target return untuk reksadana. Tetapi ia berupaya maksimal agar returnnya sebisa mungkin di atas IHSG.
Di sisi lain HPAM mengaku strategi ke depan masih akan sama dengan underlying asset di sektor yang sama. Sebab, menurut Reza, sektor-sektor tersebut punya potensi pertumbuhan yang baik didukung oleh regulasi.
Baca Juga: Menanti Penerbitan Obligasi Daerah di Era Pemerintahan Prabowo
Selain itu, tingkat competitiveness yang tinggi dan rata-rata emiten sektor tersebut mempunyai laporan keuangan yang positif, serta memiliki chain korporasi yang baik.
Kalau Syailendra Capital akan tetap berpegang pada strategi stock picking. Victor mengaku strategi tersebut cukup efektif, dan penempatan underlying asset pun tidak akan jauh berbeda.
Selanjutnya: Jajal NMAX TURBO di Sirkuit Mandalika, Rasakan Sensasi Berkendara TURBO
Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (6/11): Cerah Hingga Diguyur Hujan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News