kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Sejumlah analis rekomendasikan buy saham Ciputra (CTRA), ini alasannya


Kamis, 20 Juni 2019 / 22:10 WIB
Sejumlah analis rekomendasikan buy saham Ciputra (CTRA), ini alasannya


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ciputra Development Tbk (CTRA, anggota indeks Kompas100 ini) bakal mendapatkan katalis positif di tahun ini. Angin segar berasal dari ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI 7-Day Repo Rate (BI 7-DRR).

Analis Indopremier Sekuritas Laura Oie mengatakan, perseroaan bakal diuntungkan bila skema pemangkasan BI7-DRR yang saat ini di level 6% benar terjadi. BI 7-DRR turun bakal menstimulus konsumsi masyarakat di sektor properti.

CTRA ini tampaknya sudah membaca outlook BI. Makanya fokus CTRA tahun ini ke segmentasi pasar menengah bawah, tidak hanya di properti menengah atas.

Properti menengah bawah umumnya dibeli lewat kredit perumahan rakyat (KPR). Kata Laura saat ini pembeli properti CTRA dengan KPR mencapai 44%-48%. Lebih lanjut, dia bilang tahun ini ada 3 proyek perumahan menengah bawah.

Untuk biaya belanja modal, pada tahun ini CTRA menganggarkan capital expenditure (capex) dalam rentang Rp 1,2 triliun hingga Rp 1,5 triliun. Jumlah tersebut turun dari capex yang dianggarkan pada tahun 2018 yakni sebesar Rp 1,6 triliun.

Laura bilang, karena biaya konstruksi properti menengah bawah lebih rendah daripada properti premium.

Tahun ini CTRA, telah meluncurkan North West Park di Citraland, Surabaya sebagai salah satu produk properti menengah bawah.

Dalam catatan Kontan.co.id, perseroan memprediksi market sales yang didapat dari proyek ini mencapai Rp 430 miliar. “Kalau saya lihat salah satu fokusnya bakal ke proyek ini,” kata Laura kepada Kontan, Kamis (20/6).

Apalagi, kredit pemilikan rumah (KPR) kini mendapatkan katalis lain yakni pelonggaran loan to value (LTV). Kebijakan ini memungkinkan pengajuan KPR bebas dari uang muka.

Di sisi lain, bisnis properti segmen premium dengan kategori hunian di atas Rp 5 miliar masih cukup prospektif. Analis MNC Sekuritas Muhammad Rudy Setiawan menilai, adanya sentimen positif dari pelonggaran Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM). Yaitu, hunian mewah di bawah Rp 30 miliar bebas pajak.

Menurut Rudy, kebijakan ini cukup menarik untuk CTRA yang memiliki profil developer mixed unit di seluruh segmen properti.

Namun, Rudy menilai kinerja CTRA akan moderat tahun ini. “Karena tantangan properti cukup sulit sejak tahun lalu,” kata Rudy kepada Kontan.co.id, Kamis (20/6).



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×