Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga timah dunia yang terus merosot membuat PT Timah Tbk (TINS) mengurangi volume ekspor timah ke pasar global. Langkah ini merupakan upaya untuk mengangkat harga timah dunia.
Sebelumnya, dalam forum Asia Tin Week 2019 di China, Direktur TINS Riza Pahlevi menyebut pihaknya akan melakukan kebijakan efektivitas dan efisiensi pada operating cost, terutama menahan volume ekspor. Hal ini dilakukan untuk mengatasi kelesuan harga timah yang terjadi saat ini.
Baca Juga: Kinerja emiten tambang pelat merah di semester I-2019 tumbuh, ini rekomendasi analis
Corporate Secretary TINS Abdullah Umar mengatakan, pengurangan ekspor ini sudah dilakukan TINS sejak Juli 2019.
Kontan.co.id mencatat, tahun ini TINS menargetkan mengekspor 60.000 ton timah. Sementara TINS menargetkan dapat mengurangi 20% dari volume ekspor.
“Ini dapat berdampak lebih baik bagi kinerja PT Timah ke depan,” ujar Abdullah saat dikonfirmasi Kontan.co.id, Jumat (4/10).
Baca Juga: Semester I, Pendapatan PT Timah (TINS) Melesat 120%
Abdullah menambahkan, pengurangan ekspor ini dibarengi dengan pemantauan kondisi harga timah. Ada pun TINS menargetkan pengurangan ekspor berakhir pada pengujung 2019.
Dengan adanya pengurangan volume ekspor ini, maka TINS berharap harga timah dapat pulih kembali. “Harga yang ideal sekitar US$ 20 ribu per ton,” tutup Abdullah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News