Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Setelah tergelincir jauh dari level US$ 1.000 per ons troi, perlahan harga platinum merangkak naik. Dukungan fundamental jadi daya tahan bagi platinum untuk melambung tinggi di awal pekan.
Mengutip Bloomberg, Senin (10/10) pukul 15.47 WIB harga platinum kontrak pengiriman Januari 2017 di New York Mercantile Exchange terbang 1,10% di level US$ 973,20 per ons troi dibanding hari sebelumnya. Meski demikian, dalam sepekan terakhir harga masih tergelincir tipis 0,03%.
Ibrahim, Direktur PT Garuda Berjangka menuturkan dorongan terkuat kenaikan ini datang setelah data tenaga kerja AS yang mengecewakan pasar.
Di akhir pekan lalu tenaga kerja non sektor pertanian merosot dari 167.000 menjadi 156.000 sejalan dengan tingkat pengangguran yang membengkak dari 4,9% menjadi 5,0%.
“Sebenarnya ini tidak lantas mengempiskan daya tarik pelaku pasar terhadap USD tapi karena fundamental platinum positif maka harga naik,” jelas Ibrahim.
Tercatat per pukul 16.35 WIB posisi index USD terangkat tipis 0,05% ke level 96,68 dibanding hari sebelumnya. Harga emas pun menurun, memberi beban bagi komoditas logam mulia lainnya.
Hal ini disebabkan oleh masih tingginya harapan pasar akan peluang kenaikan suku bunga The Fed pasca pernyataan hawkish para pejabat The Fed. Tapi kembali lagi, salah satu penopang kekuatan platinum datang dari indikasi tingginya kebutuhan komoditas ini terutama di Negeri Tirai Bambu.
Indikasi ini datang dari laporan China Association of Automobile Manufacturers bahwa terjadi kenaikan penjualan mobil di China sepanjang September 2016 sebesar 2,5% menjadi 1,98 juta unit dibanding September 2015 lalu.
Sehingga selama periode Januari – September 2016 penjualan mobil di China naik 7,0% menjadi 17 juta unit dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. “Seperti yang diketahui, platinum memang banyak digunakan untuk sektor otomotif,” jelas Ibrahim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News