Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Tendi Mahadi
Tokocrypto sendiri memproyeksikan jumlah investor kripto di Indonesia bisa tembus lebih dari 20 juta pelanggan pada akhir 2023 nanti.
"Kami menyambut baik pembentukan bursa kripto yang menjadi bagian dari ekosistem kelembagaan industri aset kripto, termasuk nantinya ada lembaga kliring dan kustodian," imbuh Rieka kepada Kontan.co.id, Senin (6/2).
Pembentukan bursa kripto tentu menjadi angin segar bagi industri aset digital ini. Pasalnya, gagasan bursa kripto sudah ditargetkan selesai pada semester I-2021, namun sering molor hingga sekarang.
Menanggapi hal tersebut, Tirta mengungkapkan bahwa ada kendala yang belum bisa dipenuhi oleh para pemohon.
Baik pemohon dari pihak yang menyalonkan sebagai bursa berjangka ataupun calon anggota bursa.
"Kendala lebih kepada kecepatan pemenuhan syarat-syarat dari pemohon dan ada tahapan pemenuhan modal yang cukup besar sesuai ketentuan peraturan Bappebti," jelas Tirta.
Tirta memaparkan bahwa mekanisme permohonan calon bursa ialah mendapatkan ijin terlebih dahulu sebagai bursa berjangka. Selanjutnya, pemohon harus mengajukan diri sebagai bursa kripto dengan dukungan dari anggota alias para pedagang yang terdaftar di bawahnya.
Pemerintah sendiri telah menunjuk bursa Digital Futures Exchange (DFX) untuk menjembatani perdagangan kripto.
Baca Juga: Ramalan Robert Kiyosaki Mulai Terbukti, Bitcoin Mulai Reli Panjang Sejak Awal Tahun
DFX nantinya bersinergi dengan Bappebti untuk menjadi Self Regulatory Organization (SRO) yang membawahi para pedagang kripto.
Sementara dari sisi permodalan, anggota bursa kripto diharuskan memiliki modal disetor paling sedikit Rp 100 miliar. Selain itu, anggota mesti mempertahankan ekuitas paling sedikit Rp 50 miliar.
Rieka menilai bahwa dengan adanya bursa kripto maka bisa memberikan perlindungan yang maksimal kepada konsumen. Selain itu, juga untuk mengantisipasi berbagai tindakan perdagangan yang berimplikasi negatif
Karena itu, Rieka berujar, penting dalam proses pembentukan bursa kripto dilakukan secara hati-hati, tidak terburu-buru, dan memastikan seluruh tahapan dilalui dengan baik. Sehingga nantinya bursa pun berjalan dengan baik sesuai tujuan yang diharapkan.
Senada, Teguh berharap proses yang berjalan bisa optimal dan mengedepankan prinsip kehati-hatian. Dengan demikian, tidak akan menimbulkan gangguan sehingga kehadiran bursa bisa tepat waktu.
"Kami yakin dengan proses yang optimal pertengahan tahun 2023 ini, bursa kripto akan hadir," pungkas Teguh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News