Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan pada kuartal I tahun ini akan ada tujuh emiten yang akan melakukan initial public offering (IPO) di bursa.
Dari jumlah tersebut, lima diantaranya merupakan postphone dari tahun lalu dan dua lainnya merupakan yang menyatakan tertarik pada tahun ini.
Seperti diketahui, BEI pada tahun ini menargetkan ada 35 emiten baru yang akan melantai di bursa.
Tahun lalu, BEI menargetkan akan kedatangan 32 IPO emiten baru dan kemudian direvisi menjadi hanya 22 IPO emiten.
Sedangkan pada tahun ini, BEI optimis target 35 IPO emiten akan tercapai.
Tito Sulistio, Ditektur Utama BEI mengatakan kuartal I diharapkan tidak ada perubahan rencana dari emiten yang akan melakukan IPO emiten.
Emiten yang menunda IPO pada tahun lalu ada 5 dan saat ini sedang proses.
Diharapkan pada kuartal I tahun ini akan da 7 emiten yang merealisasikan rencana IPO-nya.
"Yang bawa dari tahun kemarin aja ada 5 emiten, itu sedang proses semua. Kuartal I memang agak slow, tapi mestinya sekitar 7 emiten aja sih ada," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (27/1).
Ia mengaku akan melakukan meeting untuk membahas perihal data terbaru IPO emiten pada awal pekan depan dengan jajaran direksi BEI.
Saat ini, diperkirakan belum ada perubahan rencana dari 5 emiten yang sedang proses IPO.
"Tapi kita kan belum lihat, jadi kita belum bisa ngomong angka nih. Besok, Senin baru ada meeting soal itu, yang jelas emiten yang mau IPO itu sektornya macam-macam," lanjutnya.
Saat ini, ketujuh perusahaan tersebut adalah PT Buyung Poetra Sembada, PT Summarecin Investment Property, PT Ciputra Residence, PT Mahaka Radio Integra, PT Cikarang Listrindo, PT Mitra Pemuda, dan PT Bank Ganesha. Diharapkan ketujuhkan akan merealisasikan rencannya dalam waktu dekat.
"Bank Ganesha sudah dateng tapi proses berapa lamanya kan sekitar 2,5 bulan sampai 3 bulan. Ada 5 lima dari tahun lalu juga sudah, ya inshaAllah jalan lah," pungkasnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
