kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Secara teoritis, rupiah sudah undevalue 9%


Kamis, 22 Agustus 2019 / 20:56 WIB
Secara teoritis, rupiah sudah undevalue 9%
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan nilai tukar rupiah saat ini dipandang masih jauh dari nilai teoritis. Di mana, secara perhitungan Samuel Asset Management, rupiah sudah undervalue sebanyak 9% dan sewajarnya berada di kisaran Rp 13.100 per dolar AS. 

Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Kamis (22/8) nilai tukar rupiah sukses ditutup menguat tipis 0,03% ke level Rp 14.239 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.243 per dollar AS. 

Sedangkan menurut data kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau dikenal JISDOR, rupiah tercatat menguat sebanyak 25 poin di level Rp 14.234 per dolar AS.

Baca Juga: Aplikasi perencana keuangan Moneesa resmi meluncur, simak fitur-fiturnya

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) kembali memangkas suku bunga acuannya sebanyak 25bps menjadi 5,5% dan dianggap cukup mengejutkan pasar. Mengingat, pelaku pasar juga masih menanti kepastian sinyal Bank Sentral Amerika Serikat (AS/The Fed) terkait rencana pelonggaran moneternya bulan ini.

Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih mengatakan, penguatan rupiah yang terjadi hari ini cenderung bersifat sementara. Menurutnya, kurs rupiah akan selalu dijaga atau mendapat intervensi setiap kali Rapat Dewan Gubernur dilaksanakan.

"Selalu dijagain seperti intervensi, jadi penguatannya hari ini saja. Besok juga kembali lagi, melihat sentimen dari eksternal seperti apa," jelas Lana kepada Kontan, Kamis (22/8). 

Baca Juga: DPR setujui RUU APBN 2020 untuk dibahas lebih lanjut

Secara teoritis, Lana menilai nilai tukar rupiah memiliki peluang menuju ke bawah level Rp 14.100 per dolar AS. Dilihat dari riil efective exchange, pergerakan rupiah sudah undervalue sebanyak 9%.

"Jadi teoritisnya, rupiah itu di level Rp 13.100 per dollar AS saat ini. Karena kita undervalue, jadi rupiah melemah daripada semestinya, melemahnya terlalu besar," ujar Lana.

Selanjutnya, Lana menilai saat ini belum ada momentum yang cukup kuat yang mampu membawa rupiah menuju level teoritis tersebut. Kenapa? karena banyaknya faktor dan sentimen yang masih menghantui pergerakan rupiah saat ini.

Beberapa sentimen tersebut meliputi supply dan demand terhadap rupiah. Supply bisa saja kurang, namun saat tidak ada spekulasi bisa saja harga bergerak, belum lagi kebergantungan pada mata uang luar. Sehingga, tidak hanya sebatas pasokan cadangan devisa saja, tapi juga berbagai sentimen yang tidak bisa diukur di luar fundamental. 

Adapun untuk prospek rupiah di jangka panjang, Lana belum bisa memberikan angka kisaran rupiah. Ini karena, banyaknya faktor dan sentimen yang perlu diukur di jangka panjang, seperti isu perdagangan, perekonomian, termasuk kemungkinan pelemahan mata uang secara mendadak seperti yuan. 

Baca Juga: Suku bunga acuan BI turun lagi, begini analisis Bahana Sekuritas

"Sekarang, orang mulai banyak memperhatikan yuan karena dampaknya cukup lebat. Tapi kalau secara keseluruhan, rupiah masih cukup stabil," katanya.

Untuk jangka pendek, Lana memperkirakan pergerakan rupiah akan bergerak pada kisaran Rp 14.100 per dolar AS hingga Rp 14.300 per dolar AS. Hal ini mengacu pada sinyal pelonggaran moneter dari The Fed, jika dovish rupiah akan menuju level Rp 14.100, sebaliknya jika sinyal pelonggaran cenderung netral maka rupiah berpotensi ke Rp 14.300 per dolar AS.

Namun akan lain cerita jika ada sentimen baru muncul, seperti yang sempat terjadi sebelumnya yakni China yang melemahkan mata uang yuannya. Saat itu, hampir seluruh mata uang regional dan emerging market ikut terimbas sentimen negatifnya dan mencatatkan pelemahan mata uang yang cukup dalam, termasuk dengan rupiah.

Baca Juga: Menimbang untung-rugi pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI)

"Jika kondisi seperti itu terjadi, secara rata-rata ada kemungkinan rupiah melemah 3% dari level sekarang," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×