Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) kembali memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5,5% pada Kamis (22/8).
Penurunan suku bunga acuan ini adalah yang kedua kalinya dalam tahun ini. Pada Juli 2019 lalu, BI memangkas suku bunga acuannya dari 6% menjadi 5,75%.
Baca Juga: Suku bunga BI turun lagi, begini pendapat bankir
Analis Bahana Sekuritas Muhammad Wafi mengatakan, langkah BI menurunkan BI 7-day Reserve Repo Rate sebesar 25 bps di luar ekspektasi pasar.
Meskipun begitu, ia memprediksi penurunan ini akan berdampak positif, terutama pada sektor perbankan dan properti, serta sektor lainnya yang sensitif terhadap perubahan tingkat suku bunga.
Di sisi lain, langkah pelonggaran moneter ini ia prediksi juga akan meningkatkan konsumsi masyarakat.
Baca Juga: Menimbang untung-rugi pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI)
“Peningkatan konsumsi ini pada akhirnya mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di tengah lemahnya kinerja ekspor akibat kondisi global,” ucap Wafi dalam keterangan tertulis, Kamis (22/8).
Akan tetapi, pelonggaran moneter ini akan memberi dampak negatif bagi nilai tukar untuk sementara waktu.
Namun, dengan mekanisme Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) atau transaksi lindung nilai yang dijalankan BI, Wafi yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil ke depannya dapat menjadi katalis bagi nilai tukar rupiah.
Baca Juga: Suku bunga BI turun lagi, BRI kian yakin bisa capai target pertumbuhan kredit 12%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News