kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Secara teknikal paladium mampu menguat hingga 45%


Senin, 15 Januari 2018 / 19:11 WIB
Secara teknikal paladium mampu menguat hingga 45%
ILUSTRASI. Platinum dan Paladium


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen positif paladium terus berlanjut. Trend bullish harga komoditas di tahun ini diperkirakan mampu mendorong penguatan paladium. Meski tak setinggi tahun 2017 lalu, di tahun 2018 ini penguatan harga komoditas logam mulia itu masih mampu mencapai 45%.

“Apalagi dia merupakan top gainer sebelumnya,” terang Wahyu Tribowo Laksono, Analis PT Central Capital Futures kepada Kontan.

Menurutnya kalau trend bullish ini terus berlanjut, secara teknikal harga paladium bisa tumbuh sekitar 45%. Wahyu menebak penguatan harga masih mampu terjaga hingga akhir kuartal I 2018, tetapi setelahnya kemungkinan akan mulai terkoreksi. Paladium akan tertekan dengan isu platinum.

“Ancaman overbought juga membayangi. Sepanjang tahun ini bisa bergerak di rentang US$ 800 – US$ 1.350 per ons troi,” tandasnya.

Secara teknikal saat ini harga masih berada di atas garis moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200 yang mengindikasikan penguatan.

Indikator moving average convergence divergence (MACD) juga memberi sinyal serupa karena bergulir di area positif. Sedangkan indikator relative strength index (RSI) di level 74,76 dan stochastic di level 87,11 menunjukkan posisi overbought.

Untuk Selasa (16/1) Wahyu menebak harga paladium akan berada di rentang US$ 1.100 – US$ 1.160 per ons troi. Kemudian sepekan berikutnya berada di kisaran US$ 1.050 – US$ 1.200 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×