Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga paladium kembali mengukir level tertingginya. Setelah melampaui level tertingginya sejak lima tahun lalu harga komoditas logam mulia ini terus melaju. Paladium cukup banyak disokong dari kondisi fundamental yang cukup positif.
Mengutip Bloomberg, Senin (15/1) pukul 15.30 wib harga paladium kontrak pengiriman Maret 2018 tercatat naik 1,9 % ke level US$ 1.126,40 per ons troi. Jika dibandingkan sepekan lalu harganya sudah menguat hingga 2,78%.
Wahyu Tribowo Laksono, Analis PT Central Capital Futures memaparkan sentimen positif pertama datang dari sektor otomotif. Penjualan mobil yang terus meningkat, peraturan emisi yang diperketat dan campuran mesin diesel yang semakin menguntungkan telah menjadi pendorong utama pergerakan harga paladium.
Di China, penjualan kendaraan Honda Motor Co naik 16% sepanjang tahun 2017. Penjualan General Motors Co di negara Asia yang merupakan perusahaan ritel terbesar juga telah melampaui empat juta unit tahun lalu untuk pertama kalinya. Sementara itu perusahaan pemasok otomotif, Magna International (MGA) di tahun 2018 ini diperkirakan kini telah menyumbang 80% permintaan paladium.
“Permintaan signifikan terjadi pada produk katalik konverter yang berfungsi untuk menekan emisi dan meningkatkan penggunaan mesin bensin,” ujarnya.
Sokongan lain datang dari industri elektronik yaitu permintaan teknologi semi konduktor seperti IoT, Big data dan AI. Sepanjang tahun ini diproyeksikan bisa menyumbang 12% permintaan. Industri ini diperkirakan akan mampu meningkatkan permintaan paladium di tahun-tahun mendatang.
Kata Wahyu penguatan harga paladium juga terjadi karena faktor pasokan yang masih terhambat. Seperti tahun sebelumnya tingkat permitaan yang tinggi tidak diimbangi oleh produksi yang tinggi. Kalau di tahun 2017 defisit pasokan mencapai 680.000 ons, maka tahun ini HSBC menebak kekurangannya bisa meluas lebih dari 1 juta ounces.
“Angka kekurangan tumbuh terus menekan harga paladium ke atas,” imbuhnya.
Morgan Stanley melihat produksi paladium akan tertinggal di belakang konsumsi hingga tahun 2022 nanti. Persediaan paladium yang dilacak oleh New York Mercantile Exchange tercatat menyusut 25% di bulan Desember 2017. Ini penurun terdalam sejak tahun 2000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News