Reporter: Petrus Sian Edvansa | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Nilai the greenback menguat terhadap beberapa mata uang utama. Pernyataan sebagian anggota Federal Open Market Committee (FOMC) yang mengisyaratkan kenaikan suku bunga kembali mengembuskan spekulasi di tengah para pelaku pasar dan menguatkan indeks dollar Amerika Serikat (AS).
Mengutip Bloomberg, pada Selasa (25/10) pukul 17.35 WIB, pasangan EUR/USD terkoreksi sebesar 0,04% ke level 1,0878. Pada perdagangan hari sebelumnya, pasangan ini mampu ditutup di level 1,0882.
Di pasangan EUR/USD, analis Central Capital Futures Wahyu Tri Wibowo merasa sentimen yang melemahkan pasangan ini belum banyak berubah, masih didominasi oleh wacana kenaikan suku bunga The Fed. "Memang, secara teknikal pun sudah oversold," ungkapnya.
Meskipun demikian, terpantau pada Selasa (25/10) siang, pasangan ini sempat rebound ke level 1,0891. Hal ini menurut Wahyu didukung oleh data-data manufaktur di Jerman dan Prancis yang memang tercatat lebih baik dari prediksi.
"Business confidence index Jerman sendiri meningkat ke level tertinggi sejak April 2014, di tengah ketidakpastian terhadap keluarnya Inggris dari Uni Eropa," kata Wahyu.
Namun, dia merasa, tren menguatnya USD masih belum bisa dikatakan berhenti dalam jangka pendek atau menengah, sehingga pasangan EUR/USD masih berpotensi untuk terus mendulang koreksi.
Wahyu merasa tidak banyak data yang signifikan dalam pergerakan valas kecuali wacana kenaikan suku bunga di AS. "Ketiadaan isu justru memicu pasar untuk menjual euro yang mereka miliki sebagai penyeimbang terhadap anjloknya sterling," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News