kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   -5.000   -0,33%
  • USD/IDR 15.850   25,00   0,16%
  • IDX 7.134   -66,10   -0,92%
  • KOMPAS100 1.089   -13,38   -1,21%
  • LQ45 860   -13,00   -1,49%
  • ISSI 218   -2,14   -0,97%
  • IDX30 441   -7,05   -1,57%
  • IDXHIDIV20 529   -9,88   -1,83%
  • IDX80 125   -1,56   -1,24%
  • IDXV30 127   -4,52   -3,43%
  • IDXQ30 146   -2,34   -1,58%

Secara teknikal, harga minyak dunia masih berpeluang naik lagi


Senin, 06 Januari 2020 / 16:25 WIB
Secara teknikal, harga minyak dunia masih berpeluang naik lagi
ILUSTRASI. Hingga Senin (6/1) pukul 16.05 WIB, harga minyak WTI untuk pengiriman Februari 2020 naik 1,95% ke US$ 64,28 per barel.


Reporter: Muhammad Kusuma | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak dunia terus mengalami rally semenjak Desember tahun lalu. Hingga Senin (6/1) pukul 16.05 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari 2020 berada di level US$ 64,28 per barel atau naik 1,95% dari akhir pekan lalu.

Ketegangan di kawasan Timur Tengah memanaskan harga minyak dunia. Secara teknikal, analis Maxco Futures Suluh Adil Wicaksono memprediksi harga minyak WTI akan terus naik. Grafik daily menunjukkan harga sudah jenuh beli atau overbought. Indikator MA360 ditembus hingga saat ini MA 10-100 menunjukkan arah naik.

“Stochastic 87% dan RSI 93% mengindikasikan overbought,” tutur Suluh.

Baca Juga: Harga minyak semakin memanas, dipicu ancaman AS yang akan menjatuhkan sanksi ke Irak

Suluh memprediksi support harga minyak berada di level US$ 61,10 per barel dan resisten di level US$ 65 per barel

Senada Analis Monex Investindo Future Faisyal juga menebak harga minyak masih akan menguat lagi Selasa besok (7/1). Ini terlihat dari indikator MACD berada di angka 1,307 sedangkan RSI 75,31% dan stochastic 70.42%. “Semua mengindikasikan tren naik,” jelas Faisyal.

Faisyal sendiri memprediksi support harga minyak di level US$ 63,50 dengan level resisten sebesar US$ 65.

Suluh menambahkan secara fundamental, memanasnya konflik di Timur Tengah pasca serangan udara Amerika Serikat (AS) ke Irak serta pemangkasan jumlah produksi minyak oleh OPEC dan negara produsen minyak lainnya (OPEC+) menjadi faktor utama kenaikan harga minyak dunia saat ini.

Baca Juga: Putri Jenderal Soleimani: Amerika dan Israel akan menghadapi hari gelap

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×