kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sebaran Covid-19 belum reda, penawaran lelang SUN akhir Juni 2020 lesu


Selasa, 30 Juni 2020 / 19:48 WIB
Sebaran Covid-19 belum reda, penawaran lelang SUN akhir Juni 2020 lesu
ILUSTRASI. Ilustrasi foto Obligasi. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Lesunya penawaran masuk pada Lelang Surat Utang Negara  (SUN) Selasa (30/6) ditengarai karena meningkatnya risiko pandemi Covid-19.

Asal tahu saja, lelang SUN kali ini mencatatkan penurunan penawaran 15,07% menjadi Rp 72,03 triliun dari lelang sebelumnya.

Sementara itu, pemerintah berhasil menyerap lelang sebanyak Rp 20,5 triliun atau sedikit di atas target indikatif. Dimana target indikatif pemerintah adalah Rp 20 triliun dan maksimal Rp 40 triliun.

Baca Juga: Lelang SUN akhir Juni turun 15%

Ekonom Pefindo Fikri C Permana mengatakan, turunnya angka penawaran dikarenakan beberapa sentimen, salah satunya risiko pandemi yang belum sepenuhnya turun.

Selain itu, outlook ekonomi Indonesia maupun global dikhawatirkan lebih buruk dari perkiraan awal. "Alhasil, investor asing pun cenderung masih wait and see," jelas Fikri kepada Kontan, Selasa (30/6).

Meskipun begitu, situasi ketidakpastian saat ini direspon cukup baik oleh pemerintah lewat kebijakan moneter yang longgar dan kebijakan fiskal secara ekspansif. Untuk itu, Fikri memperkirakan bahwa kondisi ekonomi domestik masih akan stabil dan belum akan mengalami penambahan ataun penurunan drastis.

Baca Juga: Penawaran lelang SUN pada pekan depan diprediksi tetap tinggi

Sementara itu, terkait serapan pemerintah yang hanya Rp 20,5 triliun atau sedikit di atas target indikatif, dinilai sah-sah saja oleh Fikri.



TERBARU

[X]
×