kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penawaran lelang SUN pada pekan depan diprediksi tetap tinggi


Minggu, 28 Juni 2020 / 21:15 WIB
Penawaran lelang SUN pada pekan depan diprediksi tetap tinggi
ILUSTRASI. Minat investor dalam lelang lelang SUN pada pekan depan diprediksi tetap tinggi meski bunga BI turun.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI7DRR) pada bulan Juni 2020 sebesar 25 basis poin ke 4,25% menjadi sentimen kuat untuk menggaet minat investor dalam lelang Surat Utang Negara (SUN) pekan depan. Diperkirakan, penawaran lelang SUN pekan depan masih akan berada di atas Rp 75 triliun

Sekedar mengingatkan, pemerintah berencana melakukan lelang SUN pada Selasa (30/6). Sebanyak tujuh seri SUN ditawarkan mulai, dengan target indikatif Rp 20 triliun dan target maksimal masih di Rp 40 triliun.

"Dengan BI7DRR yang dipangkas, justru memberi potensi investor masuk lebih besar. Investor cenderung akan mencari instrumen kuat dan salah satunya Surat Berharga Negara (SBN), sehingga penawaran lelang ke depan masih akan besar," kata Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto kepada Kontan.co.id, Minggu (28/6).

Baca Juga: Berbarengan ORI017, lelang SUN pekan depan tetap menarik

Berkaca dari kondisi tersebut, Ramdhan memperkirakan, serapan pemerintah pada lelang SUN Selasa (30/6) akan berkisar Rp 20 triliun hingga Rp 22 triliun. Sedangkan untuk total penawaran SUN yang masuk masih akan di atas Rp 75 triliun.

Pada lelang SUN Selasa (16/6) lalu, total penawaran yang masuk mencapai Rp 84,82 triliun dengan serapan pemerintah Rp 20,5 triliun.

"Untuk tren yield diperkirakan akan bergerak stabil pekan depan, dimana tenor 10 tahun diperkirakan berada di kisaran 7%-7,2%, sedangkan yield tenor 5 tahun berada di kisaran 6,6% hingga 6,7%," ungkapnya.

Ramdhan mengatakan, peran investor domeatik pada lelang SBN dalam beberapa waktu terakhir cukup besar. Terlebih saat asing banyak yang keluar dan sempat menekan yield ke kisaran 8,3% untuk tenor 10 tahun.

Ke depan, dia meyakini, pasar obligasi Indonesia masih jadi pilihan menarik bagi asing dan saat ini mereka sudah mulai masuk bertahap.

Baca Juga: Kemenkeu siap mengakomodasi penjualan SBSN untuk investasi sosial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×