kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Sebagian hasil rights issue Summarecon Agung (SMRA) digunakan untuk bayar utang


Jumat, 26 Februari 2021 / 11:35 WIB
Sebagian hasil rights issue Summarecon Agung (SMRA) digunakan untuk bayar utang
ILUSTRASI. RUPS Summarecon Agung


Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) bakal menggelar rights issue. Emiten properti ini berencana melepas sebanyak-banyaknya 3,61 miliar saham atau setara 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Dana hasil aksi korporasi tersebut akan perusahaan gunakan untuk memperkuat struktur keuangan perusahaan. "Sebagian akan kami gunakan untuk membayar utang," ujar Jemmy Kusnadi, Corporate Secretary SMRA kepada KONTAN belum lama ini.

Manajemen belum bersedia mengungkap utang mana yang bakal dilunasi. Namun, jika mengacu pada laporan keuangan SMRA per kuartal III-2020, perusahaan memiliki sejumlah utang yang bakal jatuh tempo tahun ini.

Salah satunya, fasilitas kredit senilai Rp 750 miliar yang SMRA peroleh dari Bank Mandiri. SMRA telah menarik Rp 400 miliar hingga kuartal ketiga tahun lalu.

Periode fasilitas pinjaman tersebut dimulai pada April 2015 dan akan berakhir pada April tahun ini. Fasilitas bertajuk PTK III itu menggunakan bunga floating dengan rentang 9,25%-9,75%. Pada tahun lalu, bunganya sebesar 8,50%.

SMRA menggunakan pinjaman tersebut untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) proyek di kawasan Summarecon Bekasi. Sebagian fasilitas juga SMRA gunakan untuk modal kerja proyek ini.

Baca Juga: Rights issue Summarecon Agung (SMRA) diprediksi bakal laris

SMRA juga memiliki utang obligasi senilai Rp 416 miliar yang bakal jatuh tempo 6 September mendatang. Obligasi ini merupakan obligasi berkelanjutan yang SMRA rilis pada 28 Desember 2018.

Kupon obligasi tersebut sebesar 10,75% per tahun. Pefindo memberikan peringkat idA untuk emisi ini tahun lalu.

Asal tahu saja, rights issue yang akan SMRA kerjakan merupakan serangkaian aksi korporasi serupa yang perusahaan rencanakan sejak beberapa tahun lalu. Tahap pertama atas aksi korporasi ini dilakukan medio 2012. Saat itu, SMRA melepas 340,25 juta saham. Adapun harga pelaksanaannya Rp 1.550 per saham. Sehingga, SMRA meraup dana segar Rp 527,39 miliar.

Sedang harga saham SMRA kemarin berada pada level Rp 855 per saham. Dengan menggunakan asumsi harga ini dan SMRA melepas seluruh saham rights issue, maka perusahaan bakal meraup dana segar hingga Rp 3,08 triliun.

Manajemen juga belum bersedia merinci pembeli siaga atau standby buyer atas aksi korporasi tersebut. "Kami berikan kesempatan kepada semua pemegang saham untuk berpartisipasi," imbuh Jemmy.

Sebelum mengeksekusi rencana tersebut, SMRA perlu meminta persetujuan pemegang saham. Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) terkait aksi korporasi ini akan dilakukan pada 1 April mendatang.

Selanjutnya: SMRA Lepas 25% Saham Lewat Rights Issue, Dananya Untuk Memperkuat Modal dan Ekspansi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×