kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Schroder Global Sharia Equity Fund USD cetak return 10,99% ytd di akhir Maret


Rabu, 17 April 2019 / 17:24 WIB
Schroder Global Sharia Equity Fund USD cetak return 10,99% ytd di akhir Maret


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana syariah offshore dikenal sebagai instrumen alternatif bagi investor yang butuh pendanaan dalam dollar AS. Beberapa produk ini mampu memperlihatkan performa mengesankan, salah satunya adalah Schroder Global Sharia Equity Fund USD.

Berdasarkan fund fact sheet bulan Maret, Schroder Global Sharia Equity Fund USD mencetak kinerja 10,99% (ytd) hingga akhir bulan lalu. Angka ini sedikit di atas indeks acuan reksadana tersebut yakni Dow Jones Islamic Market Index yang tumbuh 10,84% (ytd) di periode serupa.

Adapun lima saham dengan komposisi terbesar yang terdapat di portofolio reksadana ini antara lain Eli Lili And Co, IBM, Merck, Roche, dan Starbucks Corp.

Portofolio Manager Director PT Schroder Investment Management Indonesia Irwanti menyebut, saat ini Schroder Global Sharia Equity Fund mengalokasi sekitar 60% dari portofolionya ke pasar saham di AS. Berikutnya, 17% portofolio reksadana ini diinvestasikan di pasar saham Eropa sedangkan sisanya di negara-negara lainnya.

“Per akhir Maret, alokasi saham syariah di reksadana ini mencapai 95,68%,” ujarnya, Selasa (16/4).

Lebih lanjut, dalam memilih saham untuk reksadana ini, Schroder Investment Management Indonesia menerapkan metode kuantitatif.

Selain itu, adanya riset fundamental saham secara independen juga menjadi pendorong kenaikan kinerja Schroder Global Sharia Equity Fund. “Riset kami menggunakan metode bottom-up dan berfokus pada sisi jangka panjang serta penciptaan nilai,” imbuh Irwanti.

Ia yakin, tren positif kinerja reksadana syariah offshore tersebut akan berlanjut walaupun terjadi penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi global di tahun ini oleh Dana Moneter Internasional (IMF). Namun, risiko tersebut bisa dikompensasi oleh kondisi pasar saham global yang tengah membaik di tengah redanya perang dagang antara AS—China serta sikap dovish dari The Federal Reserves.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×