kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Schroder Global Sharia Equity Fund USD cetak return 10,99% ytd di akhir Maret


Rabu, 17 April 2019 / 17:24 WIB
Schroder Global Sharia Equity Fund USD cetak return 10,99% ytd di akhir Maret


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana syariah offshore dikenal sebagai instrumen alternatif bagi investor yang butuh pendanaan dalam dollar AS. Beberapa produk ini mampu memperlihatkan performa mengesankan, salah satunya adalah Schroder Global Sharia Equity Fund USD.

Berdasarkan fund fact sheet bulan Maret, Schroder Global Sharia Equity Fund USD mencetak kinerja 10,99% (ytd) hingga akhir bulan lalu. Angka ini sedikit di atas indeks acuan reksadana tersebut yakni Dow Jones Islamic Market Index yang tumbuh 10,84% (ytd) di periode serupa.

Adapun lima saham dengan komposisi terbesar yang terdapat di portofolio reksadana ini antara lain Eli Lili And Co, IBM, Merck, Roche, dan Starbucks Corp.

Portofolio Manager Director PT Schroder Investment Management Indonesia Irwanti menyebut, saat ini Schroder Global Sharia Equity Fund mengalokasi sekitar 60% dari portofolionya ke pasar saham di AS. Berikutnya, 17% portofolio reksadana ini diinvestasikan di pasar saham Eropa sedangkan sisanya di negara-negara lainnya.

“Per akhir Maret, alokasi saham syariah di reksadana ini mencapai 95,68%,” ujarnya, Selasa (16/4).

Lebih lanjut, dalam memilih saham untuk reksadana ini, Schroder Investment Management Indonesia menerapkan metode kuantitatif.

Selain itu, adanya riset fundamental saham secara independen juga menjadi pendorong kenaikan kinerja Schroder Global Sharia Equity Fund. “Riset kami menggunakan metode bottom-up dan berfokus pada sisi jangka panjang serta penciptaan nilai,” imbuh Irwanti.

Ia yakin, tren positif kinerja reksadana syariah offshore tersebut akan berlanjut walaupun terjadi penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi global di tahun ini oleh Dana Moneter Internasional (IMF). Namun, risiko tersebut bisa dikompensasi oleh kondisi pasar saham global yang tengah membaik di tengah redanya perang dagang antara AS—China serta sikap dovish dari The Federal Reserves.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×