Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli
Penurunan suku bunga ke depan juga menjadi katalis bagi kenaikan harga SBN. Tidak seperti deposito, pembelian SBN lebih mudah karena tersedia di berbagai aplikasi.
"Saya mengharapkan penjualan SBN ritel hingga akhir tahun ini bisa melampaui atau setidaknya menyamai tahun lalu," tambah Nasrudin.
Penjualan SBN Ritel dari awal tahun hingga saat ini mencapai Rp64,93 triliun, terdiri atas ORI025 sebesar Rp23,92 triliun, SR020 sebesar Rp21,36 triliun, dan ST012 sebesar Rp19,65 triliun. Pada tahun 2023, penjualan total SBN ritel mencapai Rp147,4 triliun.
Baca Juga: Citi Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 1,7 Triliun di Kuartal Ketiga 2023, Meningkat 46%
Menurut Nasrudin, selain momentum mendapatkan kupon tinggi, penambahan jumlah investor baru juga menjadi alasan lain. Jumlah investor SBN kini telah melebihi 1 juta, hampir mencapai 1,1 juta, meningkat dari tahun 2021 yang baru mencapai 600 ribu.
"Daripada menaruh uang di deposito bank besar yang bunga rata-ratanya 4,24% per tahun, pasar SBN menawarkan bunga lebih tinggi. Pembelian SBN sekarang juga sudah mudah."
Ekspektasi penurunan suku bunga adalah peluang utama karena ketika suku bunga turun, harga SBN akan naik, sehingga portofolio SBN investor akan terapresiasi. "Beberapa investor mungkin mengambil momen tersebut untuk menjual guna mendapatkan capital gain," pungkas Nasrudin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News