kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

SBR007 akan segera ditawarkan, berapa potensi kuponnya?


Senin, 08 Juli 2019 / 19:41 WIB
SBR007 akan segera ditawarkan, berapa potensi kuponnya?


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki semester kedua, para investor sudah bisa kembali berburu instrumen Surat Berharga Negara (SBN) ritel seri SBR007 yang tak lama lagi akan ditawarkan oleh pemerintah.

Ada kemungkinan kupon SBR007 akan mengalami penurunan seiring tren yang terjadi pada yield Surat Utang Negara (SUN).

Pengamat Pasar Modal Anil Kumar mengatakan, secara teori kupon SBR007 harus lebih rendah dibandingkan SBN ritel seri-seri sebelumnya. Ini mengingat sudah lebih dari sebulan terakhir yield SUN mengalami tren penurunan.

Senin (8/7), yield SUN seri acuan 10 tahun yang tercatat di Indonesia Bond Pricing Agency berada di level 7,20%. Di akhir pekan lalu, yield SUN bahkan sempat menyentuh level terendah di tahun ini yakni 7,18%.

Menurutnya, kupon awal SBR007 cukup ideal jika berada di kisaran 7,5%. Angka ini dianggap masih cukup atraktif meski lebih rendah dibandingkan kupon SBR006 yang dirilis bulan April lalu sebesar 7,95%.

Dengan angka tersebut, investor ritel dinilai masih akan memburu SBR007 ketika masa penawaran tiba. Sebab, dalam satu hingga dua tahun ke depan probabilitas suku bunga acuan untuk mengalami kenaikan sangat kecil.

Justru sebaliknya, suku bunga acuan sangat berpotensi turun sehingga bisa memicu penurunan kupon awal SBN ritel di masa mendatang.

“Sekarang ini momen yang tepat bagi investor untuk berlomba-lomba membeli SBN ritel,” kata Anil, Senin (8/7).

Ia menambahkan, tidak menutup kemungkinan pula pemerintah bisa menurunkan tingkat kupon SBR007 hingga di level 7%. Hal itu wajar mengingat yield SUN tenor 2 tahun yang notabene setara dengan masa berlaku SBR007 sudah berada di area 6%.

Hanya saja, investor ritel mungkin akan menimbang-nimbang lagi sebelum membeli SBR007. Pasalnya, bunga deposito terkini juga belum mengalami perubahan berarti lantaran Bank Indonesia belum memangkas suku bunga acuan atau BI-7 Day Repo Rate yang saat ini berada di level 6%.

Senada, Head of Fixed Income Fund Manager Prospera Asset Management Eric Sutedja bilang, peluang penetapan kupon awal SBR007 yang rendah oleh pemerintah hampir pasti terjadi. Ia pun memperkirakan kupon awal yang ideal bagi SBR007 sekitar 7,75%.

Kalaupun nantinya pemerintah menetapkan kupon lebih rendah dari angka tersebut, ia berharap kupon awal SBR007 jangan sampai turun di bawah level 7%.

Hal ini supaya daya tarik instrumen tersebut tetap terjaga bagi para investor ritel. Apalagi, pemerintah sedang berupaya menggenjot pertumbuhan jumlah investor lokal agar bisa menandingi investor asing.

Sekadar catatan, hingga 4 Juli lalu porsi investor asing di pasar SUN mencapai 38,90% dengan nilai kepemilikan sebesar Rp 991,06 triliun. “Komposisi investor asing sudah terlalu banyak sehingga harga SUN menjadi lebih volatile,” ujar dia, hari ini.

Sebagai informasi, rencananya pemerintah melalui Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemkeu akan membuka masa penawaran SBR007 mulai tanggal 11—25 Juli mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×