Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satu lagi sekuritas asing yang memangkas target pertumbuhan ekonomi dan IHSG. Kali ini, Mirae Asset Sekuritas yang harus memangkas proyeksi ekonomi dan IHSG terdampak dari ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China semakin memanas ditandai dengan aksi saling balas tarif hingga mencapai 145% untuk impor dari China dan 125% untuk barang dari AS. Menurut Rully Arya Wisnubroto analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, eskalasi ini memicu ketidakpastian global yang lebih tinggi dan diperkirakan akan menekan laju pertumbuhan ekonomi dunia ke titik terendah sejak pandemi.
Dana Moneter Internasional alias International Monetary Fund (IMF) juga kini hanya memproyeksikan pertumbuhan PDB global pada 2025 sebesar 2,8% dan 2026 sebesar 3%.
Baca Juga: Efek Tarif Trump, Samuel Sekuritas Pangkas Proyeksi Ekonomi dan IHSG
Di Indonesia, tekanan ekonomi nampak dari pergerakan rupiah yang terus tertekan. Rully menyebut, di tengah meningkatnya aversi risiko global, investor cenderung beralih ke aset-aset aman. Hal ini menyebabkan tekanan terus-menerus terhadap mata uang negara berkembang, termasuk rupiah.
"Nilai tukar rupiah akan melemah ke level Rp 16.700 per dolar AS pada akhir 2025, turun dari proyeksi Mirae Asset Sekuritas yang sebelumnya di Rp 15.550," ujar Rully. Pelemahan ini mencerminkan sentimen global yang negatif serta kekhawatiran atas neraca eksternal Indonesia.
Bank Indonesia (BI) juga belum akan menurunkan suku bunga dan baru akan memangkas bunga pada paruh dua tahun 2025. "Seiring memburuknya prospek pertumbuhan domestik, Bank Indonesia (BI) diperkirakan memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,5% pada paruh kedua tahun 2025," ujar Rully dalam riset 23 April 2025. Langkah ini bertujuan untuk mendukung aktivitas ekonomi di tengah tekanan dari gangguan perdagangan global yang masih berlanjut.
Baca Juga: Maybank Sekuritas Pangkas Target IHSG dan Beri Rekomendasi Saham Usai Tarif Trump
Kondisi ini membuat Mirae Asset Sekuritas memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Kinerja ekonomi Indonesia tahun ini dinilai lebih lemah dari perkiraan awal," ujar Rully.
Mirae Asset Sekuritas memproyeksikan, pertumbuhan PDB Indonesia untuk 2025 diturunkan menjadi 4,75%, dan untuk 2026 menjadi 4,95%. Angka ini lebih rendah dari proyeksi Mirae Asset Sekuritas sebelumnya memperkirakan PDB di 5,01% tahun 2025 dan 5,15% di tahun 2026.
Pemangkasan PDB tersebut karena konsumsi rumah tangga belum menunjukkan pemulihan yang kuat. Sementara perlambatan perdagangan dan investasi global menjadi ancaman serius bagi sektor ekspor dan arah pertumbuhan nasional.
Penyesuaian makro ekonomi tersebut membuat Mirae Asset Sekuritas harus ikut memangkas target Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di tahun ini menjadi 6.900 dari proyeksi semula di 8.000. Di tengah minimnya katalis jangka pendek, pemulihan pasar diprediksi akan berlangsung secara bertahap.
Dukungan diharapkan datang dari partisipasi pasar oleh Danantara, peningkatan alokasi ekuitas oleh BPJS Ketenagakerjaan, serta langkah-langkah kontra-siklus dari pemerintah.
Baca Juga: Mirae Asset Sekuritas Pasang Target IHSG di Level 8.000 pada 2025, Ini Alasannya
Sebagai bagian dari strategi portofolio terbaru, Mirae Asset Sekuritas mengeluarkan MAPI dari daftar saham pilihan, sementara bobot investasi ditingkatkan pada saham-saham seperti BBCA, BMRI, ICBP, dan ANTM.
Selanjutnya: Harga Minyak Dunia Turun 3% di Tengah Isu Kenaikan Produksi OPEC+
Menarik Dibaca: Kumpulan Gift Code Ojol The Game 24 April 2025 Terbaru dari Codexplore
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News