Reporter: Agung Hidayat | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) melihat pasar makanan terus tumbuh di tahun ini. Stephen Orlando, Corporate Communicaton PT Nippon Indosari Corpindo Tbk mengatakan, pangsa pasar roti masih besar. Itu pula yang membuat produsen roti bermerek Sari Roti ini tidak ragu menambah kapasitas produksi.
Padahal sebelumnya di tahun kemarin industri makanan dihadapkan oleh beberapa wacana dan peraturan baru terkait cukai plastik dan lelang gula kristal rafinasi (GKR) yang memunculkan polemik di tengah pelaku usaha makanan dan minuman.
Menanggapi hal tersebut, Cherie Theosabrata, Investor Relations PT Nippon Indosari Corpindo Tbk mengatakan, soal gula dan plastik tersebut tidak berpengaruh besar bagi ROTI. "Sebab cost tersebut lebih kecil dibandingkan biaya perseroan kami lainnya. Sehingga tidak signifikan," ucapnya saat konferensi pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Rabu (17/1).
Berdasarkan laporan keuangannya, penjualan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) turun tipis 0,65% pada triwulan ketiga tahun ini. Per September 2017, ROTI membukukan pendapatan Rp 1,82 triliun, sedikit di bawah pencapaian September 2016 yang sebesar Rp 1,84 triliun.
Laporan keuangan ROTI kuartal ketiga 2017 menunjukkan roti tawar Sari Roti masih berkontribusi terbesar bagi pendapatan ROTI yakni sebesar Rp 1,37 triliun. Sementara, roti manis Sari Roti menyumbang Rp 807,73 miliar.
Pendapatan lain diperoleh dari penjualan Kue Sari sebesar Rp 57,15 miliar dan lain-lain sejumlah Rp 3,87 miliar. Meski secara produksi ROTI seharusnya mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,24 triliun, namun retur penjualan ROTI cukup tinggi.
Retur penjualan ROTI naik ke angka Rp 414,89 miliar di kuartal ketiga tahun 2017, atau mencatatkan kenaikan sebesar 62,61% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni hanya Rp 255,14 miliar.
Di sisi lain, beban usaha membengkak dari semula Rp 670,77 miliar menjadi Rp 806,78 miliar. Akibatnya laba perusahaan ini pun melorot. Per September 2017, laba bersih ROTI turun hingga 52,21% year on year (yoy) menjadi Rp 97,35 miliar. Padahal, periode yang sama di 2016, perusahaan ini berhasil mengantongi laba sebesar Rp 203,69 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News