Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Saratoga Investama Sedaya (SIS) akan segera mengadakan perhelatan initial public offering (IPO) atau penawaran umum saham perdana. Manajemen yakin saham yang dilepas bakal laku diserap pasar.
Keyakinan itu datang dari tawaran harga perdana saham SIS yang berada di kisaran Rp 6.100 hingga Rp 7.800. Untuk level harga 6.100 mewakili 22,5% discounted net asset value (NAV), sementara level harga 7.800 mewakili 0% discounted NAV.
Sandiaga Uno, Direktur Utama SIS mengatakan, selain harga yang atraktif, manajemen juga menawarkan kebebasan investasi untuk para investor. "Kami tawarkan tiga ember investasi," tukasnya, seusai kegiatan due diligence & public expose SIS, Rabu (29/5).
Pendapat itu mengacu pada posisi SIS selaku induk usaha dari 17 perusahaan yang dimiliki SIS. Dari sejumlah perusahaan yang dipayungi SIS, beberapa diantaranya merupakan perusahaan publik, seperti Adaro misalnya.
Nah, jika ada investor yang membeli saham Adaro, maka investor tersebut hanya bisa berinvestasi untuk satu emiten saja. Tapi, jika investor memilih untuk berinvestasi di SIS, maka para investor memiliki kebebasan untuk berinvestasi di tiga sektor sekaligus, mulai dari sektor sumber daya alam, infrastruktur, dan produk jasa layanan konsumen.
Sandiaga juga mengklaim, selama dikelola SIS, perusahaan-perusahaan tersebut telah berhasil menurunkan biaya pinjaman (cost of fund) secara signifikan. Mereka juga mampu meningkatkan tata kelola perusahaan, dan memperoleh pertumbuhan kinerja yang baik. "Aset SIS sendiri juga telah meningkat tiga kali lipat dalam periode lima tahun terakhir," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













