Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) berhasil mencatatkan kinerja apik sepanjang 2019. Emiten produsen baja ini berhasil mencetak laba bersih Rp 1,11 miliar pada tahun 2019 setelah tahun sebelumnya menanggung rugi bersih senilai Rp 96,6 miliar.
Meski berhasil mencatatkan laba bersih, pendapatan bersih BAJA justru turun. Tercatat, pendapatan bersih BAJA per akhir 2019 sebesar Rp 1,07 triliun, turun 16,2% dari realisasi pendapatan akhir 2018 senilai Rp 1,28 triliun.
Penjualan produk saranalum masih menjadi kontributor utama, yakni Rp 753,70 miliar atau 70,2% dari pendapatan total. Disusul oleh penjualan galvanis senilai Rp 301,45 miliar, pendapatan dari lini coloring senilai Rp 17,69 miliar, dan pendapatan dari nonproduksi senilai Rp 2,08 miliar.
Baca Juga: Saranacentral Bajatama (BAJA) optimistis produksi 130.000 ton baja tahun ini
Beban-beban BAJA juga terpantau turun. Beban pokok penjualan misalnya, turun 18,7% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp 1.04 triliun. Beban usaha juga terpantau turun 11,4% menjadi Rp 3,38 miliar.
Tahun lalu, BAJA juga mendapat keuntungan dari selisih kurs bersih senilai Rp 24,2 miliar. Tahun sebelumnya, BAJA masih menanggung kerugian kurs mata uang asing hingga Rp 40,29 miliar.
Per Desember 2019, jumlah aset BAJA mencapai Rp 836,87 miliar. Jumlah ini terdiri atas liabilitas senilai Rp 762,68 miliar dan ekuitas senilai Rp 74,18 miliar.
Baca Juga: Genjot produksi, Saranacentral Bajatama (BAJA) optimistis raup laba di tahun 2020
Asal tahu, pandemi corona (Covid-19) yang melanda Indonesia dan negara-negara di dunia tidak menyurutkan langkah bisnis BAJA. Emiten penghasil baja ini tetap optimis mampu memproduksi 130.000 ton baja tahun ini.
Kontan.co.id mencatat, BAJA memiliki kapasitas produksi sebesar 150.000 ton per tahun. Sehingga, utilisasi BAJA pada tahun ini akan mencapai 86,66%.
Direktur Utama Saranacentral Bajatama Handaja Susanto mengatakan target ini didasarkan pada pengamatan ketat kondisi pasar dan juga estimasi perbaikan ekonomi (rapid economic recovery) setelah pandemi berakhir di mana sebagian analis mengatakan akan terjadi pada kuartal IV-2020.
“Untuk target produksi, BAJA tetap yakin atas pencapaian target yang telah ditetapkan di awal sebagai wujud dari komitmen kepada seluruh stakeholders,” ungkap Handaja kepada Kontan.co.id, pekan lalu.
Baca Juga: Harga gas industri akan diturunkan, begini respon pelaku industri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News