Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi corona (Covid-19) tidak menyurutkan langkah bisnis PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA). Emiten penghasil baja ini tetap optimistis mampu memproduksi 130.000 ton baja tahun ini.
Kontan.co.id mencatat, BAJA memiliki kapasitas produksi sebesar 150.000 ton per tahun. Sehingga, utilisasi BAJA pada tahun ini akan mencapai 86,66%.
Direktur Utama Saranacentral Bajatama Handaja Susanto mengatakan target ini didasarkan pada close monitoring kondisi pasar dan juga estimasi perbaikan ekonomi (rapid economic recovery) setelah pandemik berakhir yang diprediksi oleh sebagian analis akan terjadi pada kuartal IV-2020.
Baca Juga: Berharap Cetak Laba, Saranacentral Bajatama (BAJA) Pacu Kegiatan Produksi
“Untuk target produksi, BAJA tetap yakin atas pencapaian target yang telah ditetapkan di awal sebagai wujud dari komitmen kepada seluruh stakeholders,” ungkap Handaja kepada Kontan.co.id.
Handaja melanjutkan, naik turunnya siklus bisnis adalah sesuatu yang wajar dan akan selalu terjadi. Di saat pandemik seperti saat ini, BAJA akan meningkatkan sinergi dan kerjasama terutama dengan pelanggan, karyawan, pemerintah, supplier, dan seluruh stake holder lainnya.
BAJA juga mengapresiasi keputusan pemerintah yang menurunkan harga gas industri menjadi US$ 6 per million british thermal units (mmbtu) yang tertuang dalam Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 08 Tahun 2020.
“Hal ini tentunya berdampak positif terhadap kinerja keuangan BAJA, karena LNG termasuk salah satu dari major costs di industri ini,” kata dia.
Meskipun diberi keringanan harga gas industri, Presiden Direktur CSA Institute Aria Santoso menilai hal ini tidak serta merta membangkitkan prospek industri di sektor pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, hingga kaca.
Sektor baja, kaca, hingga keramik misalnya, saat ini sedang mengalami perlambatan aktivitas industri. Sebab, ketiga industri ini sangat erat kaitannya dengan sektor properti yang saat ini sedang lesu akibat Covid-19.
Baca Juga: Saranacentral Bajatama (BAJA) yakin pendapatan capai Rp 1,1 triliun hingga akhir 2019
Aria juga belum memberi rekomendasi terhadap saham emiten yang bergerak di industri kaca, baja, pupuk, hingga petrokimia.
“Karena selama ini kinerja emiten juga masih perlu ditunjang dengan efisiensi biaya yang lebih baik. Kita menunggu antara harga saham yang lebih rendah atau kinerja emiten yang lebih baik,” ujar Aria.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News