Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi Covid-19, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) merevisi ke atas target pertumbuhan pendapatannya. Emiten menara telekomunikasi ini mengubah proyeksi pertumbuhan pendapatan 2020 menjadi 14%-15% dari sebelumnya 9%-10%.
Wakil Direktur Utama TOWR Adam Gifari mengatakan, target pertumbuhan pendapatan sebelumnya dirancang pada awal pandemi Covid-19. Oleh karena itu, TOWR memperkirakan akan ada gangguan logistik atas peralatan dan perlengkapan penunjang bisnisnya.
Akan tetapi, menurut Adam, kondisi saat ini sudah memadai. Di samping itu, Sarana Menara Nusantara melihat, industri telekomunikasi memiliki visibilitas yang lebih baik dalam ketersediaan jaringan komunikasi.
"Pemerintah juga menggolongkan telekomunikasi sebagai layanan strategis yang harus tetap beroperasi, seperti halnya pangan, energi, dan seterusnya," ucap Adam saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (4/6).
Baca Juga: Saham BBCA makin cantik, harta pemilik Grup Djarum kembali naik
Adam menuturkan, pertumbuhan pendapatan hingga akhir 2020 akan didukung oleh penambahan 2.000-3.000 kontrak penyewa menara, terdiri dari pembangunan menara baru maupun kolokasi. Selain itu, TOWR juga menargetkan dapat menambah jaringan fiber optic sepanjang 14.000-15.000 kilometer pada tahun ini.
"Kami juga memperhitungkan adanya tambahan pendapatan dari akuisisi menara XL Axiata (EXCL) yang mulai diintegrasikan pada kuartal II-2020," kata Adam.
Sejauh ini, TOWR telah mengambil alih sebanyak 1.620 menara dari 1.723 unit yang dibeli dari XL Axiata. Sisa 103 menara akan diserahkan selambat-lambatnya tanggal 30 Juni 2020.
Baca Juga: Transaksi lanjutan, XL Axiata alihkan kepemilikan 221 menara ke Protelindo
Menurut Adam, sebanyak 1.723 menara yang dibeli dari XL Axiata (EXCL) tersebut dapat menambah jumlah penyewa TOWR hingga lebih dari 2.600 penyewa. Portofolio menara itu juga dapat menambah pendapatan TOWR secara tahunan sebesar Rp 330 miliar-Rp 340 miliar.
"Akan tetapi, untuk tahun ini, kami membukukan pendapatan dari portofolio ini hanya kurang dari sembilan bulan karena penerimaan unit menara dilakukan secara bertahap," jelas dia.
Baca Juga: Serap capex Rp 2,74 triliun, begini realisasi ekspansi Sarana Menara Nusantara (TOWR)
Sebagai informasi, Sarana Menara Nusantara membukukan pendapatan Rp 6,45 triliun pada 2019 atau tumbuh 10% secara year on year (yoy). Kemudian, sepanjang kuartal I-2020, pendapatan TOWR melesat 22,8% yoy menjadi Rp 1,82 triliun.
Dari segi harga saham, TOWR menorehkan all time high ke level Rp 1.015 per saham pada perdagangan Kamis (4/6). Dalam sepekan ke belakang, saham TOWR naik 6,84% dan secara year to date melesat 26,09%.
Baca Juga: Sewa menara naik, pendapatan Sarana Menara (TOWR) melesat 22,8% di kuartal I-2020
Analis Kresna Sekuritas Etta Rusdiana menilai, kenaikan saham TOWR didorong oleh ekspansi jaringan yang dilakukan oleh operator telekomunikasi. Alhasil, kebutuhan menara telekomunikasi turut meningkat.
Etta memprediksi, saham TOWR masih bisa naik lagi ke depannya. "Saya rasa masih ada upside ke fair value kami di Rp 1.250 per saham," ucap dia. Secara teknikal, Analis Panin Sekuritas William Hartanto juga memperkirakan, saham TOWR dapat naik lagi dengan estimasi target Rp 1.250 per saham dalam jangka menengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News