Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Menurut Adam, sebanyak 1.723 menara yang dibeli dari XL Axiata (EXCL) tersebut dapat menambah jumlah penyewa TOWR hingga lebih dari 2.600 penyewa. Portofolio menara itu juga dapat menambah pendapatan TOWR secara tahunan sebesar Rp 330 miliar-Rp 340 miliar.
"Akan tetapi, untuk tahun ini, kami membukukan pendapatan dari portofolio ini hanya kurang dari sembilan bulan karena penerimaan unit menara dilakukan secara bertahap," jelas dia.
Baca Juga: Serap capex Rp 2,74 triliun, begini realisasi ekspansi Sarana Menara Nusantara (TOWR)
Sebagai informasi, Sarana Menara Nusantara membukukan pendapatan Rp 6,45 triliun pada 2019 atau tumbuh 10% secara year on year (yoy). Kemudian, sepanjang kuartal I-2020, pendapatan TOWR melesat 22,8% yoy menjadi Rp 1,82 triliun.
Dari segi harga saham, TOWR menorehkan all time high ke level Rp 1.015 per saham pada perdagangan Kamis (4/6). Dalam sepekan ke belakang, saham TOWR naik 6,84% dan secara year to date melesat 26,09%.
Baca Juga: Sewa menara naik, pendapatan Sarana Menara (TOWR) melesat 22,8% di kuartal I-2020
Analis Kresna Sekuritas Etta Rusdiana menilai, kenaikan saham TOWR didorong oleh ekspansi jaringan yang dilakukan oleh operator telekomunikasi. Alhasil, kebutuhan menara telekomunikasi turut meningkat.
Etta memprediksi, saham TOWR masih bisa naik lagi ke depannya. "Saya rasa masih ada upside ke fair value kami di Rp 1.250 per saham," ucap dia. Secara teknikal, Analis Panin Sekuritas William Hartanto juga memperkirakan, saham TOWR dapat naik lagi dengan estimasi target Rp 1.250 per saham dalam jangka menengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News